JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS, Fed Funds Rate (FFR) yang kemungkinan dilakukan pada Maret 2017 dinilai tidak akan berpengaruh banyak terhadap obligasi alias bond denominasi rupiah. Fundamental ekonomi Indonesia dirasa masih cukup kuat untuk menyokong rupiah tetap stabil.Meski demikian, pemerintah masih akan melihat kondisi pasar untuk menerbitkan rupiah bond kembali. Menteri Kordinator Perekenomian, Darmin Nasution menyatakan, pemerintah masih akan melihat gairah pasar akibat kenaikan FFR. Untuk itu, dia belum bisa menjelaskan langkah pemerintah untuk kembali menerbitkan utang negara."Kita lihat kondisi dulu, lihat saja pasar bergerak atau tidak," kata Darmin, Rabu (15/3).
Pemerintah pantau peluang terbitkan bond rupiah
JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS, Fed Funds Rate (FFR) yang kemungkinan dilakukan pada Maret 2017 dinilai tidak akan berpengaruh banyak terhadap obligasi alias bond denominasi rupiah. Fundamental ekonomi Indonesia dirasa masih cukup kuat untuk menyokong rupiah tetap stabil.Meski demikian, pemerintah masih akan melihat kondisi pasar untuk menerbitkan rupiah bond kembali. Menteri Kordinator Perekenomian, Darmin Nasution menyatakan, pemerintah masih akan melihat gairah pasar akibat kenaikan FFR. Untuk itu, dia belum bisa menjelaskan langkah pemerintah untuk kembali menerbitkan utang negara."Kita lihat kondisi dulu, lihat saja pasar bergerak atau tidak," kata Darmin, Rabu (15/3).