Pemerintah pastikan vaksin corona yang nanti diberikan harus lulus uji klinis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan vaksin virus corona (Covid-19) yang diberikan nantinya akan lulus uji klinis.

Saat ini belum ada perusahaan vaksin yang memproduksi vaksin Covid-19. Namun, sekumlah kandidat vaksin tengah melakukan uji klinis tahap ketiga.

"Pemerintah terus berkoordinasi dengan para pengembang vaksin untuk memastikan bahwa vaksin vaksin yang dikembangkan dapat lolos seluruh tahapan uji klinis," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Kamis (22/10).


Sebagai gambaran, sebelum diproduksi, kandidat vaksin melalui sejumlah tes untuk memastikan efektivitas dan keamanan. Awalnya, pengujian dilakukan kepada hewan sebelum dilakukan kepada manusia.

Baca Juga: Inilah ujian yang harus dihadapi Indonesia berikutnya menurut epidemiolog

Terdapat tiga fase uji klinis sebelum vaksin diproduksi massal. Pertama, uji klinis dilakukan dengan jumlah sampel minimal 100 orang. "Uji klinis fase 1 juga memastikan keamanan dosis pada manusia," terang Wiku.

Kedua, setelah dipastikan aman maka akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 2 dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang hingga 500 orang. Hal itu untuk melihat efektivitas vaksin serta meninjau adanya efek samping jangka pendek.

Ketiga, akan dilakukan uji klinis fase ketiga dengan sampel minimal sebanyak 1.000 orang hingga 5.000 orang. Bila pengujian tersebut dinyatakan aman maka akan masuk dalam tahap persetujuan.

"Dalam fase persetujuan iniĀ  kita pastikan dapat persetujuan dari lembaga pengawas obat dan makanan serta kesehatan," jelas Wiku.

Di Indonesia sendiri, otoritas tersebut dimiliki oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bila kandidat vaksin telah mendapat persetujuan maka vaksin baru akan diproduksi massal.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia tengah mengupayakan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Indonesia telah melakukan perjanjian dengan sejumlah produsen vaksin yang sedang melakukan uji klinis tahap ketiga.

Selanjutnya: Relawan uji klinis vaksin AstraZeneca di Brasil meninggal, percobaan tetap berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat