KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menargetkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 16.500 dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian/Keterangan atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya, Jumat (15/8/2025).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor 0,33% ke Rp 16.162 per Dolar AS pada Jumat (15/8/2025)

Lebih dari 20 Tahun Haji Robert Dedikasikan Hidup untuk Santri Tahfidz Al-Qur’an

Adapun target nilai tukar rupiah tersebut meningkat dari target dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 16.000 per dolar AS. Kemudian juga meningkat dari batas bawah proyeksi kisaran rupiah di semester II 2025 sebesar Rp 16.300 per dolar AS.

“Nilai tukar berada di kisaran Rp 16.500 per dolar AS,” tutur Prabowo.

Sebelumnya Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa asumsi nilai tukar rupiah di 2026 memang cenderung konservatif.

Baca Juga: Banggar DPR dan Kemenkeu Sepakati Asumsi Nilai Tukar Rupiah Jadi Rp 16.300-Rp 16.800

Ia menjelaskan bahwa ketidakpastian global menyebabkan terjadinya volatilitas yang cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir di pasar keuangan.

"Namanya ketidakpastian, kita harus buka ruang sehingga 2026 kita berikan range yang konservatif," ujar Febrio kepada awak media di Gedung DPR, Selasa (20/5).

Sebagaimana yang diketahui, saat melakukan diskusi dengan DPR RI, nilai tukar rupiah disepakati kisaran Rp 16.500 hingga Rp 16.900 per dolar AS.

Asal tahu saja, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada Jumat (15/8/2025). Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.162 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (15/8/2025), melemah 0,33% dari sehari sebelumnya Rp 16.109 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News