Pemerintah Perbolehkan Mudik Lebaran, Ini Komentar Ekonom



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk memperbolehkan masyarakat melakukan tradisi mudik pada lebaran tahun ini. Adapun yang menjadi salah satu persyaratan mudik adalah masyarakat sudah melakukan vaksinasi booster.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengungkapkan kebijakan ini merupakan kabar baik karena pada tahun yang lalu Indonesia sempat kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi akibat larangan mudik.

“Keputusan terkait mudik memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi terutama dari konsumsi rumah tangga karena tahun ini kita bisa mengambil momentum tersebut,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (24/3).


Faisal memproyeksi pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga akan berada pada kisaran 5%-5,5% yoy pada kuartal II-2022. 

Baca Juga: Kemenhub Segera Terbitkan SE Pengaturan Perjalanan Mudik Tahun 2022

Adapun sektor usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 adalah perdagangan besar dan eceran, transportasi, penyediaan akomodasi, penyediaan makan minum dan pariwisata.

“Untuk kuartal II-2022 sebenarnya belum ada hitungannya. Tapi perkiraan saja mungkin di kisaran 5%-5,5% yoy baik untuk pertumbuhan ekonomi maupun konsumsi RT,” katanya.

Namun dirinya mengatakan yang perlu diantisipasi adalah tingkat inflasi. Dimana tekanan inflasi semakin tinggi tidak hanya dari sisi supply dimana harga-harga secara umum naik diakibatkan tingginya harga komoditas, energi dan pangan, tetapi juga dari sisi pent-up demand ketika PPKM terus dilonggarkan.

“Inflasi yang terlalu tinggi malah dapat membatasi potensi pertumbuhan ekonomi karena dapat mendiscourage konsumsi. Jadi peran pemerintah dalam pengendalian inflasi menjadi sangat penting guna mengoptimalkan potensi mudik lebaran perekonomian Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi