JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk membuka impor sebagai solusi menjaga ketersedian atau stok pangan. Kementerian Perdagangan telah memberikan izin impor daging secondary cut sebanyak 1.000 ton plus sapi bakalan sebanyak 250.000 ekor. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Ramadhan. Namun itu saja tidak cukup. Pemerintah harus berani mengintervensi komoditas pangan nasional dan segera menyerapnya ke pasar. "Distribusi harus lebih banyak dan cepat untuk mencegah kenaikan harga komoditas pangan," imbuh Rofi Munawar, Anggota DPR Komisi IV pada hari ini (18/6). Sebab, kenaikan harga bahan pangan selama ini hanya dinikmati oleh segelintir pedagang dalam rantai distribusi pangan. Mekanisme mereka membeli dari petani namun menjual dengan harga yang tinggi kepada konsumen.
Pemerintah percepat distribusi pangan
JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan untuk membuka impor sebagai solusi menjaga ketersedian atau stok pangan. Kementerian Perdagangan telah memberikan izin impor daging secondary cut sebanyak 1.000 ton plus sapi bakalan sebanyak 250.000 ekor. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Ramadhan. Namun itu saja tidak cukup. Pemerintah harus berani mengintervensi komoditas pangan nasional dan segera menyerapnya ke pasar. "Distribusi harus lebih banyak dan cepat untuk mencegah kenaikan harga komoditas pangan," imbuh Rofi Munawar, Anggota DPR Komisi IV pada hari ini (18/6). Sebab, kenaikan harga bahan pangan selama ini hanya dinikmati oleh segelintir pedagang dalam rantai distribusi pangan. Mekanisme mereka membeli dari petani namun menjual dengan harga yang tinggi kepada konsumen.