KONTAN.CO.ID - Pemerintah kian gencar mempercepat ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Melihat hal ini, Pemerintah beserta Polda Jatim mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Jawa Timur dengan membuat kolaborasi percepatan pengurusan administrasi konversi motor listrik. Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan konversi motor listrik merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi yang apik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Kepolisian RI menjadi kunci sukses keberhasilan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Untuk percepatan dan Kecepatan Layanan Konversi Motor Listrik pada tanggal 28 Juli 2023 telah ditandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kapolri, Menteri ESDM dan Menteri Perhubungan mengenai percepatan layanan administrasi untuk sepeda motor hasil konversi," ujar Sripeni. Bertempat di Surabaya, Pemprov Jawa Timur, Polda Jatim dan Kementerian ESDM bersepakat untuk mempercepat proses administrasi konversi motor listrik. Acara yang juga bentuk sosialisasi ini sebagai upaya untuk meminta dukungan dari SAMSAT di seluruh Polda JATIM untuk mempercepat program konversi motlis dari mulai kegiatan cek fisik di awal proses maupun di akhir konversi serta untuk perubahan STNK dan plat nomor biru. "Dengan kemudahan ini dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan bisa meningkatkan awareness masyarakat untuk bisa beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan," kata Sripeni.
Baca Juga: Tingkatkan Pembangunan SPKLU, Kementerian ESDM dan ENTREV Bangun Single Gateway Plat AKBP Raden Erik Bangun Prakasa- Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim mengatakan Polda Jatim sudah menginstruksikan SAMSAT se-Jawa Timur untuk membuka loket khusus untuk permohonan perubahan STNK kendaraan listrik dan kendaraan hasil konversi dan penyelesaian perubahan STNK dan plat nomor biru dalam waktu 2 hari setelah seluruh persyaratan dan dokumen dinyatakan lengkap. "Polri mendukung penuh program percepatan konversi motor listrik ini. Tanpa mengesampingkan sisi keamanan, keselamatan, legalitas, kami mendukung penuh program percepatan kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan," sebut Erik. Pengamat Energi dan Kendaraan Listrik Eko Adji Buwono menjelaskan peralihan dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik perlu dukungan semua pihak. Saat ini berbagai kemudahan dan dukungan telah dilakukan oleh pemerintah beserta stakeholder terkait. "Hal itu disebabkan oleh antara lain karena memang secara global, dunia bergerak ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan dan Pemerintah Indonesia khususnya telah memberikan banyak kemudahan dalam kebijakan bahkan termasuk dalam pemberian insentif kepada calon konsumen pembeli KBLBB. Diharapkan pada saat-nya dimana ekosistem dari hulu ke hilir sudah terbentuk maka harga beli KBLBB akan lebih murah," kata Eko dalam keterangan yang diterima KONTAN, Selasa (2/7).
Bengkel Konversi BRAJA, Surabaya Ayuning Fitri Desanti sebagai salah satu stakeholder penting dalam suksesnya konversi motor listrik ini berkomitmen mendukung penuh agenda pemerintah dalam transisi ke kendaraan ramah lingkungan. Hingga saat ini, BRAJA berhasil mengkonversi motor Listrik sejumlah 15 unit sampai mendapatkan STNK. Dan saat ini BRAJA sedang meningkatkan kapasitas dari Bengkel Kelas B menjadi Bengkel Kelas A supaya bisa melakukan Uji Mandiri. "Saat ini sedang persiapan untuk melakukan konversi massal bagi peserta dari SMK se Jawa Timur maka dukungan dari Polda Jatim akan meningkatkan minat masyarakat khususnya di Jawa Timur untuk melakukan konversi," kata Ayu.
Baca Juga: ENTREV Paparkan Peluang Kendaraan Listrik di Indonesia Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani