JAKARTA. Pemerintah akan mempercepat proses negosiasi perdagangan dengan negara-negara mitra yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). 

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, awal Desember ini, pembahasan dua perjanjian dagang itu akan dilanjutkan. "Segera dipercepat, apalagi dalam kondisi sekarang ini (perlu membuka pasar baru)," katanya, akhir pekan lalu.

Menurut Enggartiasto, Indonesia menjadi salah satu titik perhatian dalam kerjasama ekonomi di dunia. Makanya, kesempatan dalam perundingan kerjasama perdagangan baru harus dimanfaatkan dan ditindaklanjuti secara intens.

11.11, Kontan Digital Diskon 60% Pakai Subscribe with Google

Terkait dengan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Menteri Perdagangan Australia direncanakan akan datang ke Indonesia. Sedangkan untuk RCEP,  dijadwalkan akan dilakukan pertemuan perwakilan dari masing-masing negara anggota tanggal 5-10

Desember 2016. Seperti diketahui, pamor kerjasama RCEP cenderung naik setelah presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik rencana AS dari kemitraan datang Trans-Pacific Partnership (TPP). Bahkan, beberapa negara mengajukan diri untuk bergabung ke RCEP, seperti Chili.

RCEP yang terdiri dari 10 anggota ASEAN plus Australia, Selandia Baru, Tiongkok, India, Korea, dan Jepang memiliki pangsa pasar yang besar. "Kecenderungan dari RCEP kalau bisa lebih awal bergulir, paling tidak tetap on schedule," ujar Enggartiasto.

Menurutnya, 15 negara peserta RCEP mewakili 56,2% ekspor Indonesia ke dunia dan 70% impor Indonesia dari dunia. RCEP juga merupakan 48,21% sumber investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) bagi Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani bilang, di tengah ketidakpastian perjanjian dagang yang melibatkan AS, negosiasi perdagangan yang kini dalam tahap negosiasi menjadi penting untuk segera dilakukan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News