Pemerintah Perlu Integrasikan Program Bansos Agar Optimal Turunkan Angka Kemiskinan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai macam bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa saling terintegrasi agar penyerapannya bisa berdampak signifikan untuk menurunkan angka kemiskinan.

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyampaikan, secara umum peluang menurunnya tingkat kemiskinan pada 2024 mendatang relatif terbuka, mengingat anggaran bansos yang digelontorkan pemerintah masih besar.

Untuk diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 493,5 triliun pada APBN 2024. Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai program, di antaranya program keluarga harapan (PKH), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) anak dan lansia, bantuan iuran program JKN, program Indonesia Pintar (PIP), dan lainnya.


Baca Juga: Tingkat Kemiskinan 2024 Diproyeksi Sulit Mencapai Target Pemerintah, Ini Alasannya

Yusuf menyampaikan, bansos yang diberikan pemerintah memang relatif signifikan terhadap upaya menurunkan tingkat kemiskinan, asalkan antara satu bansos dan lainnya saling terintegrasi.

“Dengan integrasi ini maka seharusnya optimalisasi dari penyaluran bantuan sosial dalam menurunkan tingkat kemiskinan lebih baik,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Kamis (7/12).

Disamping itu, ia juga menganalisa, faktor lain yang menyebabkan penyerapan bansos belum maksimal karena seringkali disalurkan tidak tepat sasaran, dan data penerima tidak akurat.

Meski begitu, Yusuf memprediksi, target penurunan angka kemiskinan yang diusung pemerintah tidak akan tercapai yakni di kisaran 6,5% hingga 7,5%. Sebab program yang disalurkan pemerintah tahun depan masih relatif sama seperti dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bantuan Tunai Desember Cair, Cek BLT El Nino Di Cekbansos.kemensos.go.id

“Dan kalau kita lihat misalnya dari beberapa program tersebut unsur perubahannya tidak terlalu signifikan, sehingga akan relatif sulit kemudian mencapai target dengan menggunakan instrumen yang relatif sama di tahun 2023 ini,” terangnya.

Setidaknya kata Yusuf, angka kemiskinan Indonesia akan menurun tipis dikisaran 8,9% hingga 9% dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 9,36%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi