KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu penyebab utama terkoreksinya rupiah akhir-akhir ini adalah tren kenaikan imbal hasil US treasury, sehingga mendorong keluarnya dana asing dari pasar obligasi Indonesia. Untuk itu, pemerintah perlu terus melakukan intervensi di pasar obligasi dalam negeri. Sebagai informasi, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, investor asing telah melakukan aksi jual SUN sebesar Rp 12,63 triliun selama periode 16 April sampai 24 April kemarin. Hasilnya, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) berada di level Rp 861,02 triliun. Di sisi lain, kurs spot rupiah terhadap dollar AS kembali melemah 0,23% ke level Rp 13.921 pada perdagangan Rabu (25/4).
Pemerintah perlu intervensi pasar obligasi untuk menahan laju pelemahan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu penyebab utama terkoreksinya rupiah akhir-akhir ini adalah tren kenaikan imbal hasil US treasury, sehingga mendorong keluarnya dana asing dari pasar obligasi Indonesia. Untuk itu, pemerintah perlu terus melakukan intervensi di pasar obligasi dalam negeri. Sebagai informasi, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, investor asing telah melakukan aksi jual SUN sebesar Rp 12,63 triliun selama periode 16 April sampai 24 April kemarin. Hasilnya, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) berada di level Rp 861,02 triliun. Di sisi lain, kurs spot rupiah terhadap dollar AS kembali melemah 0,23% ke level Rp 13.921 pada perdagangan Rabu (25/4).