JAKARTA. Dua pekan setelah forum Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road di China, pemerintah kembali melakukan penajaman penawaran wilayah yang akan dibuka untuk investasi. Sejumlah kementerian kembali melakukan kajian dan kordinasi guna mempersiapkan proyek dan kemungkinan skema bisnis apa yang ditawarkan. Sekertaris Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman (Sesemenko Maritim) Ridwan Djamaluddin mengatakan, pemerintah masih menajamkan kajian untuk kembali ditawarkan ke China. Investasi ini awalnya dirancang goverment to goverment (G to G), namun didorong menjadi bussines to bussines (B to B). Saat ini Kemenko Maritim beserta kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan tengah lakukan kajian mendalam terkait wilayah Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Sumatera Utara.
Pemerintah pertajam kajian One Belt One Road
JAKARTA. Dua pekan setelah forum Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road di China, pemerintah kembali melakukan penajaman penawaran wilayah yang akan dibuka untuk investasi. Sejumlah kementerian kembali melakukan kajian dan kordinasi guna mempersiapkan proyek dan kemungkinan skema bisnis apa yang ditawarkan. Sekertaris Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman (Sesemenko Maritim) Ridwan Djamaluddin mengatakan, pemerintah masih menajamkan kajian untuk kembali ditawarkan ke China. Investasi ini awalnya dirancang goverment to goverment (G to G), namun didorong menjadi bussines to bussines (B to B). Saat ini Kemenko Maritim beserta kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan tengah lakukan kajian mendalam terkait wilayah Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Sumatera Utara.