JAKARTA. Pemerintah sedang mempertimbangkan pemberian insentif dalam program rice and food estate. Insentif tersebut rencananya akan difokuskan pada infrastruktur food station yang akan dibangun. Menteri Perdagangan yang merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, sejauh ini program untuk memperluas kawasan pangan itu masih belum berjalan maksimal, karena terhambat dari segi infrastruktur. Makanya, Gita sepakat untuk memberikan insentif fiskal demi mendorong pembangunan infrastruktur untuk program ini. Dia mencontohkan, konektivitas jalan untuk membawa bibit belum memadai. βItu seperti tanah kosong saja, harus dipikirin pembangunan listriknya, kapasitas listrik, pelabuhan, jalanannya, ini siapa yang bangun? Ini harus secara holistik pemikirannya,β urai Gita. Namun sayang, Gita belum mau membeberkan lebih rinci bentuk insentif ini, karena masih dalam pembahasan di kementerian. Namun, dia bilang, sudah ada beberapa investor besar dari lokal yang akan dilibatkan dalam program ini seperti Sinar Mas, Rajawali, Medco, Smart, Wilmart, dan beberapa BUMN. Menurutnya, program ini perlu terus didorong karena jumlah penduduk dunia akan meningkat, sehingga produksi pangan juga harus ditingkatkan. βNggak usah di Asean, di Amerika Serikat saja mereka memberikan intensif subsidi. Uni Eropa juga memberikan perhatian khusus kepada para petani, di china juga. Nah kita juga harus tingkatkan,β imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah pertimbangkan insentif food estate
JAKARTA. Pemerintah sedang mempertimbangkan pemberian insentif dalam program rice and food estate. Insentif tersebut rencananya akan difokuskan pada infrastruktur food station yang akan dibangun. Menteri Perdagangan yang merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, sejauh ini program untuk memperluas kawasan pangan itu masih belum berjalan maksimal, karena terhambat dari segi infrastruktur. Makanya, Gita sepakat untuk memberikan insentif fiskal demi mendorong pembangunan infrastruktur untuk program ini. Dia mencontohkan, konektivitas jalan untuk membawa bibit belum memadai. βItu seperti tanah kosong saja, harus dipikirin pembangunan listriknya, kapasitas listrik, pelabuhan, jalanannya, ini siapa yang bangun? Ini harus secara holistik pemikirannya,β urai Gita. Namun sayang, Gita belum mau membeberkan lebih rinci bentuk insentif ini, karena masih dalam pembahasan di kementerian. Namun, dia bilang, sudah ada beberapa investor besar dari lokal yang akan dilibatkan dalam program ini seperti Sinar Mas, Rajawali, Medco, Smart, Wilmart, dan beberapa BUMN. Menurutnya, program ini perlu terus didorong karena jumlah penduduk dunia akan meningkat, sehingga produksi pangan juga harus ditingkatkan. βNggak usah di Asean, di Amerika Serikat saja mereka memberikan intensif subsidi. Uni Eropa juga memberikan perhatian khusus kepada para petani, di china juga. Nah kita juga harus tingkatkan,β imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News