JAKARTA. Kondisi perekonomian Indonesia tahun depan diperkirakan tidak akan sebaik yang diharapkan. Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014, pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2014 dari sebelumnya 6,4%-6,9% menjadi 6,4%-6,5%. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, tekanan ekonomi global sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia. Rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menghentikan kebijakan quantitative easing (QE) mulai tahun ini hingga tahun depan, akan membuat nilai tukar rupiah tertekan. Oleh karena itu pemerintah merasa perlu merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun depan. "Kemungkinan di kisaran bawah 6,4%-6,5% lebih tinggi dibanding dikisaran atas," kata Chatib dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (24/6).
Pemerintah pesimis akan perekonomian 2014
JAKARTA. Kondisi perekonomian Indonesia tahun depan diperkirakan tidak akan sebaik yang diharapkan. Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014, pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2014 dari sebelumnya 6,4%-6,9% menjadi 6,4%-6,5%. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, tekanan ekonomi global sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia. Rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menghentikan kebijakan quantitative easing (QE) mulai tahun ini hingga tahun depan, akan membuat nilai tukar rupiah tertekan. Oleh karena itu pemerintah merasa perlu merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun depan. "Kemungkinan di kisaran bawah 6,4%-6,5% lebih tinggi dibanding dikisaran atas," kata Chatib dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (24/6).