KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berpotensi menahan investasi yang akan masuk ke Indonesia. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, ini seiring dengan pola musiman yang terjadi di Indonesia, jelang dan saat tahun politik terjadi. Andry bilang, biasanya, yang akan menurun pada periode tersebut adalah investasi asing.
Baca Juga: Suku Bunga BI Berpeluang Turun 50 BPS pada Tahun 2024 “Selama ini kalau kita lihat, pada saat tahun politik, investasi akan turun, teurtama investasi asing,” tutur Andry dalam Media Gathering, Selasa (19/12). Kantor Ekonomi Bank Mandiri pun melakukan kalkulasi mengenai tren investasi yang masuk ke Indonesia jelang tahun politik dan saat tahun politik. Dalam dua dekade terakhir, rata-rata pertumbuhan investasi asing langsung yang masuk ke Indonesia jelang tahun politik adalah 25,3% secara tahunan (YoY). Kemudian, pada saat tahun Pemilu, rata-rata investasi asing langsung dalam dua puluh tahun terakhir turun 6,6% YoY. Namun, berbeda dengan investasi dari dalam negeri. Dalam dua puluh tahun terakhir, menjelang tahun pemilu, penanaman modal dalam negeri naik 28,6% YoY.
Baca Juga: Stabilitas Terjaga, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan Pada saat tahun pemilu, rata-ratanya tetap tumbuh 25,3% YoY.
Sehingga, “ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah agar menjaga siklus ini tidak terulang. Atau kalau pun investasi asing turun, tidak terlalu dalam sehingga tumbuh relatif stabil di 2024,” kata Andry. Andry juga mengingatkan, pada tahun 2024 pemilu tidak hanya dilakukan di Indonesia. Namun, negara lain seperti Amerika Serikat (AS) juga melaksanakan Pemilu. Tentu, pemerintah harus ekstra waspada. Karena bila ada pergantian pemimpin dari partai yang berbeda di AS, bisa saja kebijakan yang ditelurkan berbeda dan memberi dampak signifikan pada dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto