JAKARTA. Kurtubi yang merupakan pengamat energi mempertanyakan mengapa pemerintah pusat ingin ikut bermain dalam sisa saham PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNTT) sebesar 7%. Padahal, menurut Kurtubi seharusnya pemerintah itu hanya memegang pengawasan dan hanya jadi regulator saja. “Kalau pemerintah membeli saham ini artinya pemerintah pusat ingin bermain. Kalau pemerintah ikut masuk ini kan jadi rancu karena wasit akan merangkap sebagai pemain,” ujar Kurtubi ketika diskusi mengenai PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNTT). Malahan, bagi Kurtubi tindakan pemerintah pusat yang ingin membeli sisa saham Newmont Nusa Tenggara memberi contoh kerja preseden yang tidak bagus. Bagi Kurtubi jika pemerintah tetap ngotot ingin membeli 7% saham Newmont maka alangkah baiknya saham itu dibeli oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan pihak swasta.
Pemerintah pusat sebaiknya jadi wasit Newmont saja, jangan jadi pemain juga
JAKARTA. Kurtubi yang merupakan pengamat energi mempertanyakan mengapa pemerintah pusat ingin ikut bermain dalam sisa saham PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNTT) sebesar 7%. Padahal, menurut Kurtubi seharusnya pemerintah itu hanya memegang pengawasan dan hanya jadi regulator saja. “Kalau pemerintah membeli saham ini artinya pemerintah pusat ingin bermain. Kalau pemerintah ikut masuk ini kan jadi rancu karena wasit akan merangkap sebagai pemain,” ujar Kurtubi ketika diskusi mengenai PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNTT). Malahan, bagi Kurtubi tindakan pemerintah pusat yang ingin membeli sisa saham Newmont Nusa Tenggara memberi contoh kerja preseden yang tidak bagus. Bagi Kurtubi jika pemerintah tetap ngotot ingin membeli 7% saham Newmont maka alangkah baiknya saham itu dibeli oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan pihak swasta.