Pemerintah putuskan pre-FEED Masela di dua lokasi



JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan agar Inpex Corporation selaku operator Blok Masela untuk segera melakukan pre-FEED (Preliminary Front End Engineering Design). Kementerian ESDM pun sudah mengirimkan surat kepada Inpex pada minggu lalu.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar bilang, dalam surat tersebut, pemerintah memutuskan agar pre-FEED tetap dilakukan untuk dua kapasitas. Dengan begitu Inpex harus melakukan pre-FEED untuk kapasitas 9,5 million tons per annum (mtpa) plus 150 million standard cubic feet per day (mmscfd), dan 7,5 mtpa plus 474 mmscfd.

Inpex juga harus melakukan pre-FEED untuk dua lokasi. Pemerintah memutuskan agar Inpex melakukan pre-FEED di Pulau Aru dan Pulau Yamdena.


Padahal dalam surat sebelumnya Inpex meminta agar pemerintah memutuskan terlebih dahulu satu lokasi dan satu kapasitas sebelum melakukan pre-FEED. "Apa basisnya minta studi awal? Evaluasi dua-duanya. Saya sudah melihat datanya harus imbang, kalau pulau, dua-dua pulau ini harus imbang datanya," kata Arcandra, Rabu (23/3).

Pasalnya dengan melakukan pre-FEED di dua lokasi dan dua kapasitas, Arcandra menyebut, biaya yang dikeluarkan juga tidak akan terlalu besar. Biaya yang dikeluarkan untuk pre-FEED ini akan masuk dalam cost recovery.

"Kecil itu. Enggak gede-gede. Itu lebih bagus, lebih cost offer, benefit-nya lebih banyak daripada lakukan satu nanti enggak komprehensif," ujar Arcandra tanpa menyebut biaya pre-FEED.

Dengan keputusan tersebut, Arcandra pun meminta agar Inpex bisa segera memulai pre-FEED. Pemerintah menargetkan enam bulan untuk melakukan pre-FEED untuk dua kapasitas dan dua lokasi tersebut.

Dalam pre-FEED itu nantinya Inpex juga akan mencari pembeli gas yang akan diproduksi oleh Blok Masela. Salah satunya melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Sebelumnya Kemenperin telah menyatakan adanya pembeli untuk Blok Masela dari sektor Pupuk dan Petrokimia. Kementerian ESDM pun akan membantu Inpex untuk mencari pembeli gas jika pre-FEED sudah dimulai. "Start pre- FEED kami engaged Kemenperin untuk mulai bicara siapa yang akan beli gasnya," terang Arcandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini