Pemerintah Ramal PMI Manufaktur Juni 2023 Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA PMI Manufaktur Indonesia masih tetap berada di zona ekspansif pada Mei 2023. Hanya saja, PMI  Manufaktur Indonesia tersebut menurun 2,4 poin atau berada di level 50,03.

Penurunan PMI Manufaktur Indonesia ini dikarenakan adanya penurunan permintaan baru baik dari sisi domestik maupun luar negeri efek pelemahan ekonomi.

Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir memperkirakan PMI Manufaktur pada bulan berikutnya yakni Juni 2023 akan kembali mengalami peningkatan. Namun, dirinya menduga peningkatan tersebut tidak akan terlalu besar dari posisi Mei 2023.


Baca Juga: Indeks Manufaktur Asia Bergeliat Sepanjang Mei 2023

"Diperkirakan meningkat, tapi tidak terlalu besar," ujar Iskandar kepada Kontan.co.id, Senin (5/6).

Menurutnya, kenaikan yang tidak signifikan tersebut didasarkan pada permintaan asing yang masih relatif belum pulih sepenuhnya pada bulan Juni serta efek harga komiditas yang lebih rendah.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mewanti-wanti anjloknya PMI Manufaktur pada periode laporan.  Pasalnya, angka tersebut hampir mendekati level kontraktif.

"Harus kita lihat secara hati-hati adalah PMI baru saja keluar 50,3. Ini melemah dibandingkan bulan lalu yang di atas 52," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (5/6).

Baca Juga: Ekonomi Lesu, PMI Manufaktur Indonesia Anjlok ke Level 50,3 Pada Mei 2023

Meski PMI Manufaktur Indonesia mengalami penurunan, namun Sri Mulyani mengatakan bahwa indeks tersebut masih berada di zona ekspansif.  Ini lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam yang selama ini kuat namun dalam posisi kontraktif.

"Di satu sisi tetap optimis, di sisi lain tetap harus hati-hati karena memang risikonya nyata," kata Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .