Pemerintah redam inflasi dengan redam harga beras



BOGOR. Pemerintah sedang berupaya meredam gejolak harga beras terhadap laju inflasi. Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan upaya itu merupakan kombinasi dari berbagai kebijakan. Pertama, melakukan pengawasan ketat terhadap daerah sentra produksi padi serta meminta Perum Bulog menggenjot pengadaan beras dalam negeri. Kedua, menambah luas area sawah, membangun irigasi serta meningkatkan kualitas bibit padi yang tahan kondisi cuaca maupun hama. Ketiga, dari sisi fiskal membebaskan bea masuk impor beras hingga akhir Maret. Keempat, pengendalian harga melalui operasi pasar dan memperlancar distribusi. Kelima, menjaga harga barang yang dikendalikan pemerintah (administered price) seperti bahan bakar minyak. Menurut Hatta, deflasi bakal terjadi seiring masa panen hingga April nanti. "Saat ini adalah bulan-bulan deflasi," kata Hatta usai rapat terbatas tentang ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Istana Bogor, Senin (14/3). Senada, Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan laju inflasi pada bulan Februari hingga April ini bakal rendah. "Kalaupun ada inflasi kecil banget, malah berharap terjadi deflasi," ujar Rusman. Pasalnya, harga-harga bahan kebutuhan pokok terutama beras mulai turun seiring masa panen saat ini. Cuma, Rusman mengingatkan pemerintah supaya tetap sensitif terhadap gejolak harga pangan dunia. Sebagai informasi, inflasi pada bulan Februari sebesar 0,13%. Adapun inflasi year on year sekitar 6,84%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.