Pemerintah Republik Ceko mendesak CEZ untuk segera membangun PLTN baru



KONTAN.CO.ID - PRAHA. Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis menginginkan adanya keputusan final akhir tahun ini terkait pembiayaan ekspansi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) CEZ yang ditaksir akan membutuhkan biaya miliaran dollar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters Rabu (1/8), CEZ menolak berinvestasi di pabrik baru jika negara tidak memberikan dukungan. Perusahaan listrik yang mayoritas sahamnya dimiliki negara ini justru mengusulkan langkah spin-off dari bisnis energi terbarukannya. Jika langkah spin-off ini dilaksanakan, maka pemerintah Republik Ceko hanya mewarisi pembangkit listrik konvensional, yang digerakkan batubara dan nuklir.

Saat ini CEZ mengoperasikan dua PLTN, yakni Dukovany dan Temelin yang secara total berkontribusi sebesar 38% terhadap kebutuhan energi Republik Ceko tahun lalu.


Reaktor Dukovany mulai kedaluwarsa sekitar 2035. Babis mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa ini berarti langkah untuk menyiapkan reaktor pengganti harus dilakukan dengan cepat, terlepas apakah ada perdebatan mengenai pelepasan aset untuk membiayai peremajaan reaktor ini.

“Kami harus mulai bergerak cepat pada bulan September," ujar Babis yang terpilih sebagai Perdana Menteri Oktober 2017 lalu.

Babis mengatakan CEZ cukup besar untuk membangun unit nuklir baru tanpa melakukan spin-off. Dia menegaskan kembali bahwa anak perusahaan CEZ harus menjadi kendaraan utama untuk membangun reaktor baru, yang juga akan berlokasi di Dukovany.

“Saya yakin itu terserah CEZ untuk membangunnya. Perusahaan bisa mengevaluasi aset Dukovany, memasukkannya ke dalam anak perusahaan, menjalankan tender untuk penyedia teknologi, pembiayaan, bahkan mungkin perusahaan patungan dan CEZ harus menjaminnya,” kata Babis.

Tahun 2014, CEZ membatalkan tender ekspansi Temelin setelah pemerintah sebelumnya, yang termasuk Babis sebagai menteri keuangan, menolak untuk menjamin harga listrik yang diproduksi di blok baru.

Editor: Wahyu T.Rahmawati