JAKARTA. Pemerintah baru saja melakukan kunjungan alias roadshow untuk menjajal minat atas surat berharga negara (SBN) berdenominasi mata uang asing yaitu global sukuk. Pemerintah mengakui respon investor reaktif terhadap global sukuk.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan roadshow global sukuk berjalan lancar. Respon investor Timur Tengah sebagai basis penerbitan surat utang berbasis islami ini baik. "Selama saya di London, Jedah, dan Dubai mereka positif, menganggap kita sudah kelola ekonomi dengan baik," ujarnya, Selasa (12/5).

Mengenai seberapa besar global sukuk yang akan diterbitkan tahun ini, dirinya masih menutup rapat. Pemerintah akan melihat nominal global sukuk sesuai dengan kebuuthan. Yang pasti tenor yang akan dikeluarkan pemerintah masih sama dengan tahun lalu yaitu 10 tahun.

"Itu tenor yang diminati banyak investor," terangnya. Ketika ditanyakan mengenai kapan akan diterbitkan pun, Bambang enggan menjelaskan.

Sekadar mengingatkan, pemerintah tahun lalu menerbitkan global sukuk sebesar US$ 1,5 miliar pada tanggal 10 September. Jumlah penawaran yang berhasil masuk adalah lebih dari US$ 10 miliar sehingga lebih dari 6x kelebihan dengan jumlah investor lebih dari 390 orang.

Sebaran investor berdasarkan wilayah meliputi 35% investor Syariah dan Timur Tengah, 10% investor Indonesia, 20% investor wilayah Asia selain Indonesia, 20% investor Amerika dan 15% investor Eropa. Penerbitan sukuk berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) ini sudah dilakukan pemerintah sejak 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia