JAKARTA. Pemerintah akhirnya merestui Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 300.000 ton. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar di Jakarta, Selasa (19/10). Sayangnya, ia tidak memerinci jangka waktu impor. Besaran beras yang bakal diimpor oleh Bulog ini sesungguhnya sudah dicuatkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Ali Moeso, sejak awal bulan ini. Menurut Soetarto, sumber pasokan beras impor itu kemungkinan berasal dari Vietnam dan Thailand; dua negara yang sempat ia kunjungi untuk negosiasi pembelian. Ia menegaskan, Indonesia dan Vietnam maupun Thailand sudah memiliki kerja sama untuk pengadaan beras bagi Indonesia. Soetarto berharap, keputusan impor beras tersebut tidak menganggu petani di Indonesia. Pasalnya, impor beras memang akan berdampak psikologi pada harga beras di dalam negeri. “Walaupun impor dengan jumlah berapapun, tetapi Bulog akan tetap menyerap produksi petani,” jelasnya.
Pemerintah restui Bulog impor beras 300.000 ton
JAKARTA. Pemerintah akhirnya merestui Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 300.000 ton. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar di Jakarta, Selasa (19/10). Sayangnya, ia tidak memerinci jangka waktu impor. Besaran beras yang bakal diimpor oleh Bulog ini sesungguhnya sudah dicuatkan oleh Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Ali Moeso, sejak awal bulan ini. Menurut Soetarto, sumber pasokan beras impor itu kemungkinan berasal dari Vietnam dan Thailand; dua negara yang sempat ia kunjungi untuk negosiasi pembelian. Ia menegaskan, Indonesia dan Vietnam maupun Thailand sudah memiliki kerja sama untuk pengadaan beras bagi Indonesia. Soetarto berharap, keputusan impor beras tersebut tidak menganggu petani di Indonesia. Pasalnya, impor beras memang akan berdampak psikologi pada harga beras di dalam negeri. “Walaupun impor dengan jumlah berapapun, tetapi Bulog akan tetap menyerap produksi petani,” jelasnya.