Pemerintah Salurkan Kompensasi Energi Rp 61,1 Triliun hingga Agustus 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi kompensasi energi mencapai Rp 61,1 triliun hingga akhir Agustus 2024. 

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menyebutkan kompensasi yang sudah dibayarkan dari Januari hingga Agustus 2024 sebesar Rp 61,6 triliun. 

Kompensasi tersebut terdiri dari kompensasi BBM sebesar Rp 43,8 triliun dan listrik Rp 17,8 triliun.


Baca Juga: Subsidi Energi Diganti BLT, Celios: Konsumsi Rumah Tangga Terancam Tumbuh di Bawah 4%

"Kompensasi hanya dialokasikan untuk BBM dan listrik," ungkap Isa kepada Kontan, Rabu (9/10).

Isa menjelaskan kompensasi hanya dialokasikan untuk BBM dan listrik karena belum dilakukannya penyesuaian harga sesuai dengan harga keekonomian. 

Sedangkan untuk LPG tabung 3 kilogram, selisih harga keekonomian dan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, seluruhnya dibebankan melalui subsidi. 

Hingga akhir tahun 2024, Isa memproyeksikan kompensasi energi sampai diperkirakan akan melampaui pagu yang telah ditetapkan dalam APBN. Meski begitu kebutuhan anggaran kompensasi masih akan sangat dinamis.

"Masih mengikuti perkembangan ICP dan nilai tukar rupiah," ujarnya. 

Adapun pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 329,9 triliun untuk kompensasi energi pada tahun 2024. Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp 189,1 triliun untuk subsidi energi. 

Baca Juga: Luhut: Pemerintah akan Gunakan AI untuk Salurkan BBM Subsidi

Perinciannya, alokasi terbesar diberikan untuk subsidi LPG senilai Rp 87,45 triliun, kemudian listrik Rp 75,83 triliun, dan subsidi jenis bahan bakar tertentu (BBM JBT) senilai Rp 25,82 triliun. 

Sementara realisasi subsidi energi telah mencapai Rp 102,8 triliun hingga akhir Agustus 2024. Penggunaan subsidi energi di antaranya untuk bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 10.284,4 ribu kiloliter atau naik 0,6% dari periode sama tahun lalu. Kemudian, LPG 3kg realisasinya mencapai 4.744,7 juta Kg dan tumbuh 1,6% dari periode sama tahun lalu. Terakhir, subsidi listrik mencapai 40,9 juta pelanggan atau meningkat 3,9% dari periode sama tahun lalu.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi