Pemerintah sebut pengembangan biodiesel tak ganggu implementasi kendaraan listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian menyebutkan pengembangan biodiesel tidak mengganggu implementasi kendaraan listrik.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Kementerian Perindustrian telah menyusun roadmap pengembangan industri mesin yang terintegrasi dengan kebijakan biofuel nasional.

Roadmap tersebut dapat menjadi panduan bagi produsen dan konsumen untuk menyusun rencana bisnis industri ke depan. Termasuk penguatan pengusahaan teknologi industrinya.


Airlangga bilang, kerangka kerja tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan industri permesinan nasional yang rendah emisi karbon dan berwawasan lingkungan.

Baca Juga: Siapkan terobosan, pemerintah yakin dapat dongkrak harga CPO

"Dalam kerangka kerja tersebut industri flexy fuel engine berbasis bahan bakar nabati dapat tumbuh berdampingan dengan industri kendaraan listrik, kendaraan hybrid, dan kendaraan rendah emisi lainnya," kata Airlangga, Selasa (20/8).

Sebab itu, Kementerian Perindustrian telah mengusulkan agar Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) kendaraan ditentukan berdasarkan emisi karbon sebagai bentuk insentif bagi konsumen.

Senada, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi meyakini, industri kendaraan berbahan bakar biodiesel dan industri kendaraan listrik dapat tumbuh bersama.

Baca Juga: Ini komentar Gapmmi soal pengenaan tarif bea masuk impor susu Uni Eropa

Seperti diketahui, total penjualan kendaraan bermotor yang tergabung dalam Gaikindo sejak tahun 1972 - 2018 sebanyak 18.343.291 unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 25 persennya yakni 4.585.823 unit adalah mesin diesel (dampak penggunaan biodiesel).

Penyerapan biodiesel oleh industri

Direktur Jenderal Industri Agro Abdul Rochim mengatakan, realisasi penyerapan biodiesel oleh industri manufaktur sebanyak 600.000 Kiloliter selama tahun 2018.

Baca Juga: Pacu Produktivitas & Efisiensi, PTPN III Gandeng PNM-IM Terbitkan Sukuk Rp 1 Triliun

Rochim bilang, pihaknya akan terus mendorong industri manufaktur untuk menggunakan biodiesel. Menurut dia, industri yang belum menggunakan biodiesel kemungkinan karena khawatir spesifikasi operasional mesin dan pertimbangan harga dari industri tersebut.

Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, program pengembangan biodiesel akan berhasil jika sinergi antara pemerintah, industri, lembaga riset dan badan pengelola dana perkebunan sawit mendukung riset dan uji kinerja serta uji jalan biodiesel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .