Pemerintah sebut wajar produksi padi turun



JAKARTA. Setelah selama 10 tahun produksi padi selalu mengalami surplus, tahun ini produksi padi dipastikan mengalami penurunan. Kementerian Pertanian (Kementan) menganggap penurunan produksi padi tahun ini terbilang normal.Badan Pusat Statistik (BPS) melansir angka ramalan (Aram I) produksi padi turun 1,98% menjadi 69,87 juta ton. penurunan produksi padi tahun 2014 diperkirakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 1,85 juta ton. Penurunan terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Sumatra Selatan. Sedangkan produksi padi di luar Pulau Jawa seperti di: Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 0,44 juta ton. Penurunan produksi padi diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen sebesar 1,9% menjadi 265.310 hektar (ha). Haryono, PLT Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian mengatakan, wajar jika tahun ini terjadi penurunan produksi padi jika selama 10 tahun terus terjadi peningkatan produksi."Padahal lahan terus berkurang, namun produktifitasnya sebenarnya membaik. Produktifitas per hektar (ha) naik dari 4.5 ton /ha menjadi 5,16 ton/ha," ujar Haryono pada Selasa (8/7) kemaren. Disisi lain, meskipun target produksi padi tahun ini sebesar 71 juta ton gabah kering giling (GKG) sama dengan pencapaian tahun lalu. Pemerintah bukan tanpa usaha menjaga produktifitas terjadi. Kementan telah melakukan antisipasi dengan penyedian pompa-pompa air dan lumbung air untuk irigasi. Lalu penyedian obat mengantisipasi hama padi yang menjangkit. Plus penggunaan tekhnologi demi menekan terjadinya kekurangan (lost it) pada padi saat panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto