Pemerintah Segera Implementasikan Rupiah Digital, Begini Dampaknya Bagi Indonesia



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia sudah satu langkah lebih dekat dengan implementasi central bank digital currency (CBDC) atau Digital Rupiah. 

Setelah meluncurkan white paper pada 30 November 2022, Bank Indonesia (BI) pada pertengahan tahun 2023 akan meluncurkan proof of concept. 

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan ada berbagai manfaat yang didapat Indonesia dengan implementasi Digital Rupiah. 


“Manfaat yang didapat Indonesia dari sisi dampak ekonomi hingga menghindari masalah kriminal,” kata David kepada Kontan.co.id, Kamis (26/1). 

Baca Juga: Digitalisasi Mengubah Peta Persaingan di Sektor Keuangan

David memerinci. Pertama, dari sisi ekonomi, Rupiah Digital akan mendorong kemudahan bertransaksi. Transaksi yang makin mudah akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

“Transaksi makin mudah dan efisien dengan Rupiah Digital, peredaran uang akan meningkat, sehingga ini akan menambah pertumbuhan ekonomi,” jelas David.

Transaksi yang makin mudah akan mendorong konsumsi rumah tangga. Bila konsumsi rumah tangga suatu negara tumbuh tinggi, maka akan melecut investasi.  Di sinilah akhirnya pertumbuhan ekonomi akan tersundut. 

Kedua, untuk jangka panjang ini bisa membantu bantuan fiskal untuk sampai di tangan yang tepat. 

Baca Juga: BI: Proof of Concept Rupiah Digital akan Meluncur di Pertengahan 2023

Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bisa dilakukan lebih tepat sasaran dan langsung ke orang bersangkutan. Sehingga,meminimalisir korupsi oleh oknum.

Ketiga, kedaulatan Rupiah terjaga. Saat ini muncul berbagai aset digital. Dengan adanya Rupiah Digital, makin memantapkan penggunaan Rupiah sebagai alat pembayaran satu-satunya yang sah.

Keempat, efektivitas kebijakan moneter makin baik karena semua transaksi akan tercatat. Ini juga menghindari masalah kriminal seperti penghindaran pajak, pencucian uang, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli