JAKARTA. Setelah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bergulir sejak Oktober 2010 lalu, kini pemerintah sedang mempersiapkan konsep serupa untuk masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 2,5 juta. “Kalau FLPP kan untuk kategori orang yang punya penghasilan 2,5 juta sampai 4,5 juta. Sekarang kita sudah mulai berpikir untuk yang di bawah itu,” ujar Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, di Jakarta Senin (28/2). Suharso menjelaskan, kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program ini adalah masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 2,5 juta. Kelompok masyarakat ini dia bilang pada umumnya tidak bankable sehingga tidak bisa mengikuti program FLPP. “Nah, sekarang kita dorong supaya dia bisa bankable. Dengan cara penyediaan rumah, yang mungkin bisa kita lakukan adalah tanpa uang muka. Jadi dia bisa membayar selama 15 tahun sekitar Rp 200 ribuan tanpa uang muka,” jelasnya. Program ini, kata dia merupakan inisiatif baru yang dicetuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor pada Selasa (22/2) lalu. Waktu itu, SBY mengatakan pemerintah akan membangun rumah murah senilai Rp 20-25 juta.
Pemerintah segera luncurkan konsep rumah murah
JAKARTA. Setelah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bergulir sejak Oktober 2010 lalu, kini pemerintah sedang mempersiapkan konsep serupa untuk masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 2,5 juta. “Kalau FLPP kan untuk kategori orang yang punya penghasilan 2,5 juta sampai 4,5 juta. Sekarang kita sudah mulai berpikir untuk yang di bawah itu,” ujar Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, di Jakarta Senin (28/2). Suharso menjelaskan, kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program ini adalah masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 2,5 juta. Kelompok masyarakat ini dia bilang pada umumnya tidak bankable sehingga tidak bisa mengikuti program FLPP. “Nah, sekarang kita dorong supaya dia bisa bankable. Dengan cara penyediaan rumah, yang mungkin bisa kita lakukan adalah tanpa uang muka. Jadi dia bisa membayar selama 15 tahun sekitar Rp 200 ribuan tanpa uang muka,” jelasnya. Program ini, kata dia merupakan inisiatif baru yang dicetuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor pada Selasa (22/2) lalu. Waktu itu, SBY mengatakan pemerintah akan membangun rumah murah senilai Rp 20-25 juta.