JAKARTA. Bank Indonesia (BI) segera mengedarkan uang logam baru dengan nilai pecahan Rp 2.000. BI menyatakan, proses pembuatan uang tersebut sedang berjalan.Deputi Direktorat peredaran Uang BI Adnan Djuanda masih enggan membocorkan berapa banyak jumlah uang logam Rp 2.000 yang akan diedarkan. Dia juga belum mau merinci kapan persisnya BI mulai mengedarkan uang logam pecahan baru tersebut. Namun, Adnan memastikan uang tersebut akan beredar di tahun ini. Seorang sumber KONTAN di BI membisikkan, rencananya uang pecahan baru ini paling lambat akan beredar ke masyarakat pada awal semester dua mendatang.Pencetakan uang pecahan baru Rp 2.000 ini bukan rencana baru, tapi rencana jangka panjang yang telah dirancang BI untuk menggantikan peredaran uang kertas bernominal kecil. Oleh sebab itu setelah pecahan dua ribu tersebut keluar, BI akan melanjutkan dengan membuat pecahan logam Rp 1.000. Ada beberapa alasan BI menggantikan uang kertas bernominal kecil dengan uang logam. Antara lain, biaya pembuatan uang logam lebih murah dibandingkan dengan uang kertas. Uang logam juga tak mudah lusuh seperti uang kertas. Selain itu, "Uang logam punya tingkat keamanan lebih tinggi karena susah dipalsukan," ujar Adnan.Meski tengah mempersiapkan peredaran uang pecahan baru, BI tidak melakukan penarikan uang pecahan kecil seperti Rp 1.000 dari masyarakat. Hanya, BI memang membatasi pencetakan uang kertas senilai Rp 1.000.BI mengambil langkah tersbut untuk menyesuaikan rencana jangka panjang menggantikan pecahan kertas bernominal kecil seperti Rp 1.000 itu menjadi pecahan logam. Menanggapi keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan duit pecahan kecil, saat ini BI menyuplai perusahaan yang membutuhkan uang kertas Rp 1.000 dengan pecahan Rp 500 sebagai pengganti. Tetapi BI jika kebutuhan pecahan Rp 1.000 memang masih besar, "Kami akan tetap menyediakan dan memenuhinya," tambah Adnan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Segera Rilis Pecahan Logam Rp 2.000
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) segera mengedarkan uang logam baru dengan nilai pecahan Rp 2.000. BI menyatakan, proses pembuatan uang tersebut sedang berjalan.Deputi Direktorat peredaran Uang BI Adnan Djuanda masih enggan membocorkan berapa banyak jumlah uang logam Rp 2.000 yang akan diedarkan. Dia juga belum mau merinci kapan persisnya BI mulai mengedarkan uang logam pecahan baru tersebut. Namun, Adnan memastikan uang tersebut akan beredar di tahun ini. Seorang sumber KONTAN di BI membisikkan, rencananya uang pecahan baru ini paling lambat akan beredar ke masyarakat pada awal semester dua mendatang.Pencetakan uang pecahan baru Rp 2.000 ini bukan rencana baru, tapi rencana jangka panjang yang telah dirancang BI untuk menggantikan peredaran uang kertas bernominal kecil. Oleh sebab itu setelah pecahan dua ribu tersebut keluar, BI akan melanjutkan dengan membuat pecahan logam Rp 1.000. Ada beberapa alasan BI menggantikan uang kertas bernominal kecil dengan uang logam. Antara lain, biaya pembuatan uang logam lebih murah dibandingkan dengan uang kertas. Uang logam juga tak mudah lusuh seperti uang kertas. Selain itu, "Uang logam punya tingkat keamanan lebih tinggi karena susah dipalsukan," ujar Adnan.Meski tengah mempersiapkan peredaran uang pecahan baru, BI tidak melakukan penarikan uang pecahan kecil seperti Rp 1.000 dari masyarakat. Hanya, BI memang membatasi pencetakan uang kertas senilai Rp 1.000.BI mengambil langkah tersbut untuk menyesuaikan rencana jangka panjang menggantikan pecahan kertas bernominal kecil seperti Rp 1.000 itu menjadi pecahan logam. Menanggapi keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan duit pecahan kecil, saat ini BI menyuplai perusahaan yang membutuhkan uang kertas Rp 1.000 dengan pecahan Rp 500 sebagai pengganti. Tetapi BI jika kebutuhan pecahan Rp 1.000 memang masih besar, "Kami akan tetap menyediakan dan memenuhinya," tambah Adnan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News