Pemerintah selidiki naiknya harga bahan pokok



JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono menjamin persediaan komoditi bahan pangan menjelang puasa dan Lebaran dalam kondisi aman. Kalaupun ada kenaikan sejumlah bahan pokok, hal ini lebih disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Saat ditemui Kontan sebelum Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV di Gedung DPR, Kamis (4/7), Suswono menjelaskan, kementeriannya sudah membaca data laporan dari hasil rapat dengan Menteri Koordinator Perekonomian atau rapat pimpinan ketahanan pangan.

Dari laporan tersebut, Suswono memastikan, ketersediaan komoditas kebutuhan bahan pokok menjelang puasa dan Lebaran dalam kondisi aman. "Memang ada beberapa komoditas yang perlu ditambah pasokannya. Yang jelas, pasokan untuk Ramadan-Lebaran tidak terlalu mengkhawatirkan," ujar Suswono. Suswono mengakui, ada kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok. Namun, politisi dari Partai PKS itu meyakini, kenaikan harga tersebut lebih disebabkan oleh dampak kenaikan harga BBM.

"Khususnya daging ayam. Siang ini kami akan undang pelaku usaha di Kementan pukul 14.00 WIB. Kami ingin tahu persis apa yang terjadi di lapangan. Daging ayam kok bisa naik? Ini harusnya enggak naik," kata Suswono. Dia menambahkan, untuk menemukan pihak yang memainkan harga kebutuhan pokok, pemerintah akan melihat terlebih dahulu dari rantai pasokannya.


Suswono yakin, dengan upaya tersebut, pemerintah akan menemukan oknum yang mempermainkan harga kebutuhan pokok. "Nanti juga kelihatan (pelakunya). Harga dari petani kan masih murah, dan di dalam bisnis ada etikanya,” imbuh dia.

Menurut Suswono, dirinya akan terjun langsung ke lapangan untuk mencari tahu siapa pihak yang terlibat memainkan harga kebutuhan pokok. “Saya ingin dengar dulu dari pelaku usaha di lapangan. Nanti mencarikan solusi tepat. Jangan sampai digunakan untuk mencari keuntungan. Contohnya harga bawang putih, masa bisa naik, itu kan mencurigakan," pungkasnya. Keterangan Suswono sedikit berbeda dengan keterangan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Dalam Raker dengan Komisi VI DPR, Rabu, (3/7) Gita menjelaskan, bahwa pemerintah memperkirakan dampak kenaikan harga pokok pangan relatif stabil di kisaran 1,5%-3,5%.

Namun, Gita berpendapat, kenaikan harga BBM dampaknya kecil terhadap kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok. Menurutnya, hal ini banyak disebabkan saat ini produsen pangan hasil industri sudah semakin banyak yang menggunakan BBM non subsidi. Gita meyakini, kenaikan sebagian bahan pokok adalah kondisi yang wajar dialami setiap kali menjelang puasa dan Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan