JAKARTA. Tren landainya yield surat utang negara (SUN) dalam beberapa hari terakhir, ikut mempengaruhi lelang Selasa (18/2). Dalam lelang kali ini, pemerintah memenangkan yield jauh lebih rendah ketimbang lelang sebelumnya. FR0070 (reopening) bertenor 10 tahun, salah satunya. Instrumen yang akan jatuh tempo 15 Marer 2024 ini dimenangkan dengan yield rata-rata tertimbang 8,51% dan yield tertinggi 8,5%. Sedangkan permintaan yield tertinggi yang masuk dari investor mencapai 9% dan yield terendah 8,4%. Lelang Selasa (5/2) lalu, instrumen ini diserap dengan yield rata-rata tertimbang 9,05% dengan yield tertinggi yang dimenangkan 9,08%. Saat itu, permintaan yield tertinggi yang masuk dari investor mencapai 10% dan yield terendah 8,9%. Seri lain, FR0068 (reopening) bertenor 20 tahun juga diserap dengan yield rata-rata tertimbang yang lebih rendah, yakni 9,17% dengan yield tertinggi yang dimenangkan 9,2%. Adapun permintaan yield tertinggi dari investor yang masuk sebesar 9,5% dan yield terendah 9,13%. Lelang sebelumnya, FR0068 diserap dengan yield rata-rata tertimbang hingga 9,63% dan yield tertinggi 9,69%. Investor meminta yield tertinggi 9,9% dan yield terendah 9,52%. Demikian juga untuk seri bertenor pendek SPN12150206 (reopening) bertenor satu tahun yang diserap dengan yield rata-rata tertimbang 6,4% dan yield tertinggi yang dimenangkan 6,5%. Investor meminta yield tertinggi 7,75% dan yield terendah 6,3%. Realisasi tersebut lebih rendah ketimbang yield rata-rata tertimbang yang diserap pemerintah dalam lelang sebelumnya sebesar 6,95% dan yield tertinggi mencapai 7%. Saat itu, investor juga meminta yield tinggi 7,75% hingga 6,9%. Selain ketiga seri tersebut, pemerintah juga menawarkan seri FR0069. Pemerintah memenangkan yield rata-rata tertimbang 7,8% dengan yield tertinggi 6,5%. Dalam lelang ini, permintaan yield tertinggi yang masuk dari investor mencapai 7,75% dan yield terendah 6,35%. Lelang ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubcribes lebih dari 2 kali atau mencapai Rp 23,3 triliun dari target indikatif yang ditetapkan pemerintah Rp 10 triliun. Pemerintah kemudian menyerap sebesar Rp 12,2 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah serap lelang dengan yield rendah
JAKARTA. Tren landainya yield surat utang negara (SUN) dalam beberapa hari terakhir, ikut mempengaruhi lelang Selasa (18/2). Dalam lelang kali ini, pemerintah memenangkan yield jauh lebih rendah ketimbang lelang sebelumnya. FR0070 (reopening) bertenor 10 tahun, salah satunya. Instrumen yang akan jatuh tempo 15 Marer 2024 ini dimenangkan dengan yield rata-rata tertimbang 8,51% dan yield tertinggi 8,5%. Sedangkan permintaan yield tertinggi yang masuk dari investor mencapai 9% dan yield terendah 8,4%. Lelang Selasa (5/2) lalu, instrumen ini diserap dengan yield rata-rata tertimbang 9,05% dengan yield tertinggi yang dimenangkan 9,08%. Saat itu, permintaan yield tertinggi yang masuk dari investor mencapai 10% dan yield terendah 8,9%. Seri lain, FR0068 (reopening) bertenor 20 tahun juga diserap dengan yield rata-rata tertimbang yang lebih rendah, yakni 9,17% dengan yield tertinggi yang dimenangkan 9,2%. Adapun permintaan yield tertinggi dari investor yang masuk sebesar 9,5% dan yield terendah 9,13%. Lelang sebelumnya, FR0068 diserap dengan yield rata-rata tertimbang hingga 9,63% dan yield tertinggi 9,69%. Investor meminta yield tertinggi 9,9% dan yield terendah 9,52%. Demikian juga untuk seri bertenor pendek SPN12150206 (reopening) bertenor satu tahun yang diserap dengan yield rata-rata tertimbang 6,4% dan yield tertinggi yang dimenangkan 6,5%. Investor meminta yield tertinggi 7,75% dan yield terendah 6,3%. Realisasi tersebut lebih rendah ketimbang yield rata-rata tertimbang yang diserap pemerintah dalam lelang sebelumnya sebesar 6,95% dan yield tertinggi mencapai 7%. Saat itu, investor juga meminta yield tinggi 7,75% hingga 6,9%. Selain ketiga seri tersebut, pemerintah juga menawarkan seri FR0069. Pemerintah memenangkan yield rata-rata tertimbang 7,8% dengan yield tertinggi 6,5%. Dalam lelang ini, permintaan yield tertinggi yang masuk dari investor mencapai 7,75% dan yield terendah 6,35%. Lelang ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubcribes lebih dari 2 kali atau mencapai Rp 23,3 triliun dari target indikatif yang ditetapkan pemerintah Rp 10 triliun. Pemerintah kemudian menyerap sebesar Rp 12,2 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News