Pemerintah serap Rp 4 T dari lelang sukuk perdana



JAKARTA. Pada lelang sukuk negara perdana di tahun 2016, pemerintah memenangkan sesuai target senilai Rp 4 triliun. Kendati begitu, jumlah penawaran yang masuk hampir dua kali lipat dari target yakni Rp 7,94 triliun.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan merilis empat seri sukuk yang dimenangkan.

Pertama, seri SPN-S 13072016 yang diserap Rp 1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,25% dan imbalan diskonto. Penawaran yang masuk Rp 2,9 triliun.


Kedua, seri PBS006 dimenangkan sebanyak Rp 805 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,85% dan kupon 8,25%. Jumlah penawaran yang masuk Rp 1,3 triliun.

Ketiga, seri PBS009 yang diserap Rp 1,94 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,66% dan kupon 7,75%. Instrumen tersebut mengoleksi penawaran Rp 2,73 triliun.

Keempat, seri PBS011 yang dimenangkan Rp 250 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 9,07% dan kupon 8,75%. Seri ini mencetak penawaran Rp 360 miliar.

Sementara, seri PBS012 yang tenggat waktunya 15 November 2030 tidak dimenangkan oleh pemerintah. Meskipun sukuk ini menghimpun penawaran Rp 635 miliar dengan yield terendah 9,06% dan yield tertinggi 9,37%.

Ariawan, Analis Sucorinvest Central Gani, menjelaskan, ada dua faktor yang memicu kelebihan penawaran hampir dua kali dari target indikatif. Pertama, umumnya para pelaku pasar memiliki dana yang besar di awal tahun.

Kedua, besaran yield sukuk yang lebih menarik ketimbang Surat Utang Negara (SUN) konvensional. “Pelaku pasar juga lebih menyukai sukuk bertenor pendek agar tidak hold to maturity lama-lama,” paparnya.

Walhasil, PBS-009 dan SPN-S 13072016 yang bertenor pendek menjadi primadona pada lelang kali ini. Investor terbilang agresif, terlihat dari tawaran yield yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie