JAKARTA. Lantaran yield yang diminta investor terlalu tinggi, pemerintah hanya memenangi lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara senilai Rp 1 triliun. Hasil itu lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun. Padahal, lelang sukuk kali ini mendapatkan permintaan Rp 5,69 triliun, atau kelebihan permintaan atau oversubscribes tiga kali lipat lebih.Dari empat seri surat utang syariah yang ditawarkan, pemerintah juga hanya memenangi satu seri saja. Seri yang dimenangkan adalah SPN-S12082014 dengan tenor pendek 6 bulan. Dari nilai Rp 1 triliun, nominal kompetitifnya sebesar Rp 700 miliar sedangkan sisanya merupakan nilai non-kompetitif. Surat utang itu diserap dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 6,16786%. Seri SPN-S12082014 memang menjadi seri yang paling banyak mendapatkan penawaran, yaitu mencapai Rp 4,7 triliun. Sedangkan, jumlah penawaran yang masuk dari tiga seri lainnya, yaitu PBS003 (tenor 13 tahun) senilai Rp 33 miliar, PBS005 (tenor 29 tahun) Rp 786,7 miliar, dan PBS006 (tenor 6 tahun) Rp 153 miliar.
Pemerintah serap sukuk negara di bawah target
JAKARTA. Lantaran yield yang diminta investor terlalu tinggi, pemerintah hanya memenangi lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara senilai Rp 1 triliun. Hasil itu lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun. Padahal, lelang sukuk kali ini mendapatkan permintaan Rp 5,69 triliun, atau kelebihan permintaan atau oversubscribes tiga kali lipat lebih.Dari empat seri surat utang syariah yang ditawarkan, pemerintah juga hanya memenangi satu seri saja. Seri yang dimenangkan adalah SPN-S12082014 dengan tenor pendek 6 bulan. Dari nilai Rp 1 triliun, nominal kompetitifnya sebesar Rp 700 miliar sedangkan sisanya merupakan nilai non-kompetitif. Surat utang itu diserap dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 6,16786%. Seri SPN-S12082014 memang menjadi seri yang paling banyak mendapatkan penawaran, yaitu mencapai Rp 4,7 triliun. Sedangkan, jumlah penawaran yang masuk dari tiga seri lainnya, yaitu PBS003 (tenor 13 tahun) senilai Rp 33 miliar, PBS005 (tenor 29 tahun) Rp 786,7 miliar, dan PBS006 (tenor 6 tahun) Rp 153 miliar.