JAKARTA. Lelang sukuk negara perdana pada kuartal II-2014 berlangsung meriah. Dari empat seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah menyerap Rp 1,56 triliun atau sedikit melebihi target indikatif. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan merilis, lelang sukuk atau surat berharga syariah negara (SBSN), kemarin (8/4), mendapatkan total penawaran sebesar Rp 3,57 triliun. Artinya, lelang tersebut kelebihan permintaan alias oversubscribes sebanyak dua kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 1,5 triliun. Pemerintah yang semula menargetkan penerbitan sukuk Rp 1,5 triliun akhirnya menyerap dana sebesar Rp 1,56 triliun. Jumlah penawaran tertinggi diraih oleh sukuk seri SPN-S09102014 bertenor 6 bulan yang mencapai Rp 2,2 triliun. Pemerintah memenangkan surat utang ini paling banyak, yakni sebesar Rp 500 miliar. Selanjutnya, pemerintah menyerap sukuk seri PBS006 bertenor enam tahun sebesar Rp 460 miliar, seri PBS005 tenor 29 tahun senilai Rp 380 miliar dan sukuk seri PBS003 tenor 13 tahun sebesar Rp 220 miliar. PBS005 menjadi seri yang mendapat penawaran yield tertinggi sebesar 9,75%. Sedangkan, yield terendah seri ini sebesar 8,44%.
Pemerintah serap sukuk Rp 1,56 triliun
JAKARTA. Lelang sukuk negara perdana pada kuartal II-2014 berlangsung meriah. Dari empat seri sukuk yang ditawarkan, pemerintah menyerap Rp 1,56 triliun atau sedikit melebihi target indikatif. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan merilis, lelang sukuk atau surat berharga syariah negara (SBSN), kemarin (8/4), mendapatkan total penawaran sebesar Rp 3,57 triliun. Artinya, lelang tersebut kelebihan permintaan alias oversubscribes sebanyak dua kali lipat dari target indikatif sebesar Rp 1,5 triliun. Pemerintah yang semula menargetkan penerbitan sukuk Rp 1,5 triliun akhirnya menyerap dana sebesar Rp 1,56 triliun. Jumlah penawaran tertinggi diraih oleh sukuk seri SPN-S09102014 bertenor 6 bulan yang mencapai Rp 2,2 triliun. Pemerintah memenangkan surat utang ini paling banyak, yakni sebesar Rp 500 miliar. Selanjutnya, pemerintah menyerap sukuk seri PBS006 bertenor enam tahun sebesar Rp 460 miliar, seri PBS005 tenor 29 tahun senilai Rp 380 miliar dan sukuk seri PBS003 tenor 13 tahun sebesar Rp 220 miliar. PBS005 menjadi seri yang mendapat penawaran yield tertinggi sebesar 9,75%. Sedangkan, yield terendah seri ini sebesar 8,44%.