Pemerintah siap suntik Waskita Karya (WSKT) Rp 7,9 triliun di semester II-2021



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Pemerintah bakal menyuntikan dana segar ke PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Kucuran dana segar yang nilainya mencapai Rp 7,9 triliun ini akan segera dicairkan pada semester kedua tahun ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam paparannya menyampaikan, kucuran modal tersebut digunakan untuk penyelesaian pembangunan tujuh ruas jalan tol Trans Jawa dan Sumatra. 

Sri Mulyani menegaskan, pembiayaan investasi pemerintah kepada WSKT tersebut diharapkan dapat menyokong kondisi keuangan perusahaan. Walau begitu, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa perusahaan pelat merah ini juga harus melakukan perbaikan bisnis, seperti divestasi ruas tol potensial guna mengurangi beban utang.


“Kami meminta Kementerian BUMN agar WSKT dan Hutama Karya ini melakukan reform agar sehat neracanya, bisa menjalankan fungsi pembangunan namun tetap bisa akuntabel dari sisi keuangannya,” kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI, Senin (12/9).

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rio Silaban menambahkan, suntikan dana tersebut menggunakan mekanisme penyertaan modal negara (PMN). Karena dana yang diberikan kepada perusahaan pelat merah itu untuk menjalankan penugasan dari proyek pemerintah.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) catatkan kontrak baru Rp 2,15 triliun hingga Mei 2021

 
WSKT Chart by TradingView

Nantinya, WSKT tak perlu mengembalikan pinjaman atau membayar bunga pinjaman kepada pemerintah. Namun, sebagaimana mekanisme PMN, WSKT harus melaporkan pemanfaatannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dari sisi kas pemerintah, rencana pemberian PMN kepada WSKT tidak akan menambah beban belanja negara di tahun ini. Sebab, otoritas fiskal mengalokasikannya dari cadangan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. 

Tak hanya mendapatkan kucuran modal tahun ini, penyelamatan keuangan WSKT akan berlanjut di tahun depan. Pasalnya, Kementerian BUMN mengajukan PMN untuk WSKT sebesar Rp 3 triliun di tahun 2022.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bercerita keuangan WSKT sebetulnya tertekan sejak lama, karena pada 2015-2016, WSKT mengambil alih proyek-proyek jalan tol Trans Jawa dari swasta yang tidak berkelanjutan untuk diselesaikan. 

Akan tetapi pada periode tersebut, perusahaan itu tidak mendapatkan kucuran PMN dari pemerintah. Alhasil, kondisi tersebut membuat utang WSKT meningkat tajam yakni mencapai Rp 64,94 triliun. Di sisi lain, Waskita juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 48,42% pada tahun 2020.

Untuk itu, Tiko menyampaikan, pemerintah akan mengusulkan skema restrukturisasi menyeluruh kepada WSKT antara lain dana sebesar Rp 15 triliun untuk penjaminan penyelesaian proyek-proyek yang sudah ada. Kemudian, Rp 7,9 triliun untuk memperkuat permodalan, karena banyaknya modal yang terserap untuk mengambil tol-tol di masa lalu.

Selanjutnya: IHSG melemah ke 6.070 di akhir sesi pertama hari ini, asing borong ICBP, INCO, CTRA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari