Pemerintah Siapkan 1 Juta Ha Lahan di Papua Untuk Capai Target Swasembada Gula



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menyiapkan satu juta hektare lahan untuk mencapai target swasembada gula nasional. Di mana berdasarkan Perpres 40/2023 target swasembada gula konsumsi yakni pasca 2028 dan gula industri pada 2030. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, satu juta hektare lahan tersebut rencananya akan ada di Papua. Nantinya lahan tersebut diperuntukkan bagi investor baik dari dalam dan luar negeri yang berminat membangun pabrik gula di Indonesia. 

"Sudah ada beberapa investor yang sudah mulai tanam di Papua. Sekarang ini bahkan sudah ada beberapa investor dari dalam dan luar negeri untuk membangun pabrik gula di Papua," kata Amran usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo Selasa (12/12) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta. 


Baca Juga: Mentan Amran Sulaiman Diminta Soroti Tren Penurunan Petani Tanam Padi

Ia menjelaskan saat swasembada gula telah tercapai, di mana Indonesia dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri bahkan hingga ekspor. Selanjutnya pemerintah akan melakukan pengembangan pembuatan bioetanol yang akan bersinergi dengan Pertamina.

Amran mengatakan, untuk mencapai swasembada dibutuhkan 20 hingga 30 unit pabrik gula berkapasitas 12.000 ton tebu per hari atau 12 ribu TCD. 

"Kalau kita bangun mungkin 20 sampai 30 unit pabrik gula kapasitas 12.000 TCD bisa swasembada," jelasnya. 

Ia menceritakan berdasarkan pengalaman membangun 10 pabrik gula pada tahun 2014 hingga 2019 atas arahan Presiden Jokowi, untuk membangun pabrik berkapasitas 12.000 TCD diperlukan biaya sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3,5 triliun.

Baca Juga: Impor Gula Terganjal Harga dan Pelemahan Rupiah

“Satu unit itu membutuhkan biaya kalau 12 ribu TCD sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun, satu unit pabrik gula,” ujarnya.

Amran juga memastikan pencapaian target swasembada gula nasional juga bakal menggandeng para petani. Disinggung perlunya insentif bagi petani dalam pencapaian swasembada tersebut, Amran mengatakan masih dalam pembahasan. 

"Nanti kita setelah ada tim terbentuk, baru aku beritahu seperti apa kebijakannya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli