JAKARTA. Pemerintah akan menyiapkan sekitar 2,6 juta kapsul Oseltamivir untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung strain H7N9. Kapsul ini berguna untuk menghambat perkembangan pada manusia yang terjangkit virus flu burung. Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan (Kemkes) Andi Muhadir mengatakan, kapsul Oseltamivir akan diberikan kepada manusia yang memiliki gejala-gejala terjangkit virus flu burung seperti demam, batuk-batuk, sesak, dan terpenting pernah melakukan kontak dengan unggas. Kapsul Oseltamivir sendiri dapat digunakan untuk berbagai strain virus flu burung seperti H5N1, H1N1, dan H7N9. Andi mengatakan, pemerintah sendiri belum memiliki vaksin khusus untuk H7N9. "Produksi vaksin H7N9 belum diperlukan karena belum terbukti bahwa H7N9 menyebar dari manusia ke manusia seperti yang terjadi pada H5N1," katanya.Andi menuturkan, pemerintah juga masih belum perlu untuk menerapkan kebijakan Travel warning ke China. Ia beralasan, virus H7N9 belum terbukti menyebar dari manusia ke manusia walaupun telah terbukti adanya warga Taiwan yang terjangkit H7N9.
Pemerintah siapkan 2,6 juat kapsul Oseltamivir
JAKARTA. Pemerintah akan menyiapkan sekitar 2,6 juta kapsul Oseltamivir untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung strain H7N9. Kapsul ini berguna untuk menghambat perkembangan pada manusia yang terjangkit virus flu burung. Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan (Kemkes) Andi Muhadir mengatakan, kapsul Oseltamivir akan diberikan kepada manusia yang memiliki gejala-gejala terjangkit virus flu burung seperti demam, batuk-batuk, sesak, dan terpenting pernah melakukan kontak dengan unggas. Kapsul Oseltamivir sendiri dapat digunakan untuk berbagai strain virus flu burung seperti H5N1, H1N1, dan H7N9. Andi mengatakan, pemerintah sendiri belum memiliki vaksin khusus untuk H7N9. "Produksi vaksin H7N9 belum diperlukan karena belum terbukti bahwa H7N9 menyebar dari manusia ke manusia seperti yang terjadi pada H5N1," katanya.Andi menuturkan, pemerintah juga masih belum perlu untuk menerapkan kebijakan Travel warning ke China. Ia beralasan, virus H7N9 belum terbukti menyebar dari manusia ke manusia walaupun telah terbukti adanya warga Taiwan yang terjangkit H7N9.