Pemerintah Siapkan Anggaran Ketahanan Pangan Tahun 2025 sebesar Rp 144,6 Triliun



KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Pemerintah bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp 144,6 triliun untuk mengamankan ketahanan pangan sepanjang tahun 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa di tahun 2025 pemerintah akan memfokuskan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Hal ini sejalan dengan program swasembada pangan besutan Presiden Prabowo Subianto yang ditargetkan terwujud pada tahun 2027.

"(Tahun 2025) fokus pada produksi dalam negeri. Anggaran ketahanan pangan Rp 144,6 triliun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/12).


Baca Juga: Zulhas Tegaskan Tak Ada Impor Beras, Jagung Pakan, Gula, dan Garam Tahun 2025

Arief menegaskan bahwa semua kementerian/lembaga terkait yang menaungi bidang pangan di tanah air bakal didorong untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Di tahun ini, pemerintah fokus untuk pemerintah menyiapkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) pada neraca 2024. Sejauh ini, neraca pangan hingga Desember 2024 terpantau stabil.

"Pasokan (pangan) aman dan harga relatif stabil," tandasnya.

Baca Juga: Tok! Pemerintah Bakal Stop Impor Komoditas Ini, Bagaimana untuk Industri?

Dalam pemberitaan sebelumnya, Arief menuturkan, sejumlah komoditas pangan yang sudah mencukupi kebutuhan dari hasil produksi lokal, seperti daging ayam, telur ayam, dan bawang merah. 

"Daging ayam ras kita surplus dengan produksi 3,8 juta ton dan kebutuhan 3,7 juta ton. Telur ayam juga surplus dengan produksi 6,3 juta ton dan kebutuhan 6,2 juta ton. Bawang merah pun demikian, dengan produksi 1,3 juta ton melampaui konsumsi 1,1 juta ton," tuturnya.

Meski gula konsumsi dan beras membutuhkan sedikit peningkatan produksi, Arief optimistis target swasembada bisa tercapai. 

"Untuk gula konsumsi, produksi domestik mencapai 2,4 juta ton di 2024 dan harus mengejar konsumsi tahunan 2,8 juta ton. Sementara beras diproyeksikan bisa mencapai stok awal 8,398 juta ton di 2025," ujarnya.

Sementara stok beras di Perum Bulog pada akhir 2024 diperkirakan mencapai 2 juta ton, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan upaya nyata pemerintah dalam mengamankan pasokan beras nasional.

"Panen raya akan berlangsung pada Februari hingga Maret 2025. Bulog harus siap menyerap gabah petani untuk menjaga harga tetap stabil. Peran Bulog akan semakin diperkuat untuk mengantisipasi panen ini," tandasnya.

Selanjutnya: Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 23-26 Desember 2024, Udang-Sabun Cair Diskon 40%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih