Pemerintah siapkan berbagai skema subsidi untuk tingkatkan pembangunan perumahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan berbagai skema subsidi untuk meningkatkan percepatan pembangunan perumahan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan pemenuhan perumahan yang kebutuhannya cukup besar serta upaya untuk memenuhi pembangunan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

"Saat ini pemerintah sedang mengkaji lebih lanjut skema subsidi dan intervensi pemerintah yang lebih tepat, termasuk antara lain kemungkinan penggunaan sisa anggaran skema SSB dan SBUM Tahun Anggaran 2020, penggunaan tanah-tanah negara untuk pembangunan perumahan, pemanfaatan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan integrasinya dengan skema-skema pembiayaan perumahan lainnya, serta reformasi Perumahan Nasional (Perumnas)," ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11).

Ma'ruf menjelaskan, pemerintah sejak 2015 telah menyediakan berbagai skema bantuan pembiayaan perumahan, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), skema Subsidi Selisih Bunga (SSB), skema Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), dan skema Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang baru dilaksanakan tahun 2019. Ini sebagai upaya untuk mendukung penyediaan rumah bagi MBR.


Tak hanya itu, menurut Ma'ruf ada juga alokasi belanja Kementerian/Lembaga, seperti di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terutama untuk membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial, sehingga harga rumah yang dibayar oleh MBR tidak meningkat untuk membiayai fasilitas umum.

Baca Juga: Saham properti kompak melemah, ini kata analis

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan, di masa pandemi dan juga dalam upaya pemulihan ekonomi, diharapkan pembangunan perumahan khususnya bagi MBR menggunakan skema padat karya agar memberikan pekerjaan dan manfaat langsung kepada masyarakat.

"Selain itu, seluruh pembangunannya agar menggunakan bahan dan material produksi dalam negeri dan bahkan bahan bangunan hasil industri lokal," kata Ma'ruf.

Dia pun meminta agar masyarakat dapat memanfaatkan peluang transformasi digital ini dalam memasarkan produk perumahan.

"Masyarakat yang membutuhkan rumah tidak perlu datang secara fisik ke lokasi, tetapi cukup melalui tour virtual tiga dimensi beserta informasi pendukung melalui media daring," kata Ma'ruf.

Ma'ruf meyakini adanya inovasi-inovasi digital, baik dari sisi pengembang maupun dari sisi pemerintah, melalui berbagai kebijakan seperti kemudahan pemberian ijin, dukungan pembiayaan, pemanfaatan lahan, dan kemudahan pemberian sertifikat atas tanah untuk perumahan, akan ikut mendukung bangkitnya industri perumahan di masa depan.

Selanjutnya: Perluasan infrastruktur jalan tol dorong gairah properti di Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .