Pemerintah siapkan buy back SBN melalui BUMN



JAKARTA. Pemerintah akan mengambil langkah buy back alias pembelian kembali Surat Berharga Negara (SBN) oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jika nilai tukar rupiah terus memburuk. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi arus dana keluar atau outflow di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya akan terus memantau perkembangan menit ke menit. "Kita sudah siapkan apabila buy back SBN memang diperlukan," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) Jakarta, Selasa (16/12).

Mengenai berapa nominal uang yang dipersiapkan untuk buy back, dirinya masih menutup rapat. Ia mengaku pergerakan imbal hasil alias yield surat utang negara pada Jumat lalu naik 9-22 bps dan pada Senin (15/12) naik 22-37 bps. Sedangkan rata-rata pergerakan yield per hari adalah 5-7 bps. Melemahnya rupiah membuat investor asing keluar sehingga yield mengalami kenaikan. 


Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) mencatat, per 12 Desember 2014 kepemilikan asing menyusut menjadi Rp 471 triliun atau setara dengan 38,63% dari total SBN yang diperdagangkan. Sebagai perbandingan, akhir November lalu, asing masih menggenggam Rp 481,2 triliun atau sekitar 39,41%.

Berdasarkan data kurs tengah BI, posisi rupiah hari ini (16/12) berada pada level Rp 12.900 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi rupiah sehari sebelumnya (15/12) adalah Rp 12.599.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa