Pemerintah Siapkan Faskes untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan, belajar dari gelombang Delta tahun lalu pemerintah telah memastikan kesiapan fasilitas kesehatan untuk wilayah di luar Jawa-Bali. Dimana tren peningkatan kasus biasanya lagging dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali.

"Pembelajaran saat delta memberikan kesiapan pelayanan termasuk skema konversi ruang perawatan, menambah oksigen, ventilator dan obat-obatan," kata Nadia kepada Kontan.co.id, Jumat (18/2).

Adapun kondisi bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di beberapa wilayah luar Jawa-Bali masih aman. Misalnya saja di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang baru mencapai 16% dari kapasitas.


Wakapolda Sulawesi Tengah Brigjen Hery Santoso mengatakan, per Jumat(18/2) konfirmasi kasus positif sebanyak 1.042 orang. Kenaikan kasus secara signifikan terlihat sejak 2 minggu terakhir.

Dimana pada tanggal 1 Februari tercatat hanya 36 orang terkonfirmasi positif dan melonjak menjadi 1.042 per hari ini. Dari total kasus terkonfirmasi tersebut, 121 orang melaksanakan isolasi di isoter, dan 903 orang melaksanakan isolasi mandiri.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 18 Februari: Tambah 59.635 Kasus, Meninggal 216 Orang

"Positivity rate untuk Sulawesi Tengah di bawah 5% yaitu 2,15%. Kemudian untuk tempat tidur BOR hanya 16% yang tersebar di 39 Rumah Sakit dengan kapasitas 736 [tempat tidur]," kata Hery dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (18/2).

Kondisi yang sama juga terjadi di Sumatra Barat, Kapolda Sumatra Barat Irjen. Pol. Teddy Minahasa Putra menjelaskan, hingga hari ini terjadi 2.973 kasus terkonfirmasi. Dimana sebelumnya dari Desember 2021 hingga Januari 2022 tidak ditemukan kasus konfirmasi.

"Mulai 9 Februari terjadi kasus sampai hari ini 2.973 kasus artinya rata-rata per hari terjadi sebanyak 330 kasus. Yang meninggal hanya 6 dan yang sembuh 506 sisanya kasus aktif yang terjadi adalah 2.461 yang masih aktif sampai dengan hari ini," ungkapnya.

Kemudian untuk keterisian tempat tidur ICU dari 149 unit terpakai 22 tempat tidur artinya BOR ICU hanya 14%. Untuk BOR tempat tidur isolasi dari 1.231 unit baru terpakai 76 unit.

"Artinya baru 22% dan isoter terpakai 60 dari 156 artinya 38%. Secara umum untuk BOR kami laporkan masih tersedia untuk menampung terhadap kemungkinan perubahan kasus," paparnya.

Kemudian untuk Provinsi Papua, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri dari 45 Rumah Sakit (RS) yang tersedia ada 15 RS yang ditujukan bagi rujukan pasien Covid-19. Adapun ketersediaan BOR tempat tidur RS sebanyak 550 unit dengan tingkat keterisian baru 13%.

Baca Juga: Jokowi Minta Vaksinasi Booster Dikonsentrasikan ke Tempat Interaksi Tinggi dan Lansia

"Rumah sakit yang tersedia di Provinsi Papua ini ada 45 dan yang merupakan rumah sakit rujukan ada 15 untuk ketersediaan BOR 550 tempat tidur baru terpakai 75 atau 13%. Ketersediaan ICU 102 unit, baru terpakai 2 tempat tidur atau 1,9%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi