KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian tengah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bertajuk pendidikan di area Tangerang. Perguruan tinggi luar negeri menjadi target dari kawasan ini. Sejumlah lembaga pemerintah terkait dipanggil hari ini untuk membahas potensi tersebut. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) M Nasir menjelaskan pihaknya tengah mencari tempat-tempat yang memungkinkan bisa dijangkau dari Jakarta, atau bahkan luar negeri. Untuk saat ini, pilihannya jatuh pada Tangerang. Nasir mengatakan pihaknya telah melakukan penjajakan dengan berbagai perguruan tinggi asing ternama. Di antaranya adalah Imperial College London, Cambridge, London School of Economics dan Monash University dari Australia. "Australia yang sudah hubungi, nanti kita komikasinya lebih ini, apa yang mereka butuhkan, bagaimana membangun perguruan tinggi di Indonesia supaya reputasi perguruan tinggi makin baik," jelas Nasir. Nasir tidak menutup kesempatan bagi perguruan tinggi dalam negeri untuk tergabung dalam KEK ini. Namun ia melihat KEK ini memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi luar negeri untuk masuk ke Indonesia, berkolaborasi. Bila memungkinkan, agar bisa menyaingi Malaysia dan Singapura dalam hal perguruan tinggi kelas atas. Adapun sejumlah insentif yang bakal didapatkan perguruan tinggi tersebut adalah kemudahan dalam masalah pengurus perizinannya, tenaga kerja dan perpajakan.
Pemerintah siapkan kawasan ekonomi khusus untuk perguruan tinggi luar negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian tengah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bertajuk pendidikan di area Tangerang. Perguruan tinggi luar negeri menjadi target dari kawasan ini. Sejumlah lembaga pemerintah terkait dipanggil hari ini untuk membahas potensi tersebut. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) M Nasir menjelaskan pihaknya tengah mencari tempat-tempat yang memungkinkan bisa dijangkau dari Jakarta, atau bahkan luar negeri. Untuk saat ini, pilihannya jatuh pada Tangerang. Nasir mengatakan pihaknya telah melakukan penjajakan dengan berbagai perguruan tinggi asing ternama. Di antaranya adalah Imperial College London, Cambridge, London School of Economics dan Monash University dari Australia. "Australia yang sudah hubungi, nanti kita komikasinya lebih ini, apa yang mereka butuhkan, bagaimana membangun perguruan tinggi di Indonesia supaya reputasi perguruan tinggi makin baik," jelas Nasir. Nasir tidak menutup kesempatan bagi perguruan tinggi dalam negeri untuk tergabung dalam KEK ini. Namun ia melihat KEK ini memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi luar negeri untuk masuk ke Indonesia, berkolaborasi. Bila memungkinkan, agar bisa menyaingi Malaysia dan Singapura dalam hal perguruan tinggi kelas atas. Adapun sejumlah insentif yang bakal didapatkan perguruan tinggi tersebut adalah kemudahan dalam masalah pengurus perizinannya, tenaga kerja dan perpajakan.