Pemerintah Siapkan Kuda-kuda untuk Tangkal Resesi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan lebih tinggi dari capaian pertumbuhan pada tahun 2022. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 5,30% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan pada tahun ini yang sebesar 5,20% secara tahunan. 

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, pemerintah sudah memiliki kuda-kuda. 


“Berbagai kebijakan yang mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dan target outlook ke depan sudah disusun,” terang Airlangga, Senin (7/11) via video conference. 

Baca Juga: Menko Airlangga Optimistis Indonesia Tahan Hadapi Potensi Resesi Global

Airlangga merinci, pertama, pelonggaran mobilitas masyarakat sejalan dengan pengendalian Covid-19. Pemerintah juga akan melakukan pengaturan kebijakan persyaratan perjalanan yang selama ini sudah mulai longgar. 

Kedua, kebijakan fiskal sebagai pereda ketidakpastian (shock absorber). Ini dilakukan dengan pemberian subsidi dan kompensasi energi serta berbagai anggaran perlindungan sosial. 

“Termasuk bantuan terhadap masyarakat rentan berupa bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM), bantuan subsidi upah, dan subsidi di sektor transportasi dan anggaran pemeirntah daerah di tengah kenaikan harga BBM September 2022 lalu,” tambahnya. 

Ketiga, stabilisasi harga di tengah ancaman kenaikan inflasi. Pemerintah sudah menerapkan program kebijakan 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. 

Keempat, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program kartu pra kerja.

Baca Juga: Fundamental Ekonomi Indonesia yang Solid Jadi Bekal Hadapi Resesi Tahun Depan

Kelima, mendorong pengembangan UMKM naik kelas. Ini dilakukan dengan digitalisasi dan penggunaan produk UMKM serta peningkatan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang dilakukan pada tahun 2022. 

Keenam, melanjutkan reformasi struktural. Ini dilakukan dengan percepatan implementasi UU Cipta Kerja, hilirisasi industri batubara, nikel, timah, komitmen penurunan emisi dan ekonomi hijau, serta pembangunan infrastruktur termasuk pembangunan ibu kota Nusantara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi