JAKARTA. Pemerintah akan menerbitan surat berharga negara (SBN) di akhir tahun ini dalam rangka pembiayaan di awal (pre funding) untuk kebutuhan tahun 2017. Pemerintah pun membuka peluang penerbitan SBN, baik di pasar global maupun di pasar domestik. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebutuhan belanja di bulan pertama tahun depan sekitar Rp 116 triliun untuk pembayaran gaji, transfer dana alokasi umum (DAU) dan DAU tertunda, dan kewajiban lainnya yang dijadwalkan di bulan Januari 2017. Kebutuhan tersebut bisa dipenuhi oleh penerimaan negara di akhir tahun, sisa anggaran lebih (SAL) tahun 2016, dan penerbitan utang di awal (preĀ funding) melalui penerbitan surat berharga negara (SBN).
Pemerintah siapkan penerbitan SBN akhir tahun
JAKARTA. Pemerintah akan menerbitan surat berharga negara (SBN) di akhir tahun ini dalam rangka pembiayaan di awal (pre funding) untuk kebutuhan tahun 2017. Pemerintah pun membuka peluang penerbitan SBN, baik di pasar global maupun di pasar domestik. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebutuhan belanja di bulan pertama tahun depan sekitar Rp 116 triliun untuk pembayaran gaji, transfer dana alokasi umum (DAU) dan DAU tertunda, dan kewajiban lainnya yang dijadwalkan di bulan Januari 2017. Kebutuhan tersebut bisa dipenuhi oleh penerimaan negara di akhir tahun, sisa anggaran lebih (SAL) tahun 2016, dan penerbitan utang di awal (preĀ funding) melalui penerbitan surat berharga negara (SBN).