Pemerintah Siapkan Program Baru Penanggulangan Kemiskinan



JAKARTA. Pemerintah berencana memberikan subsidi makanan langsung (food scheme)  kepada rumah tangga miskin (RTM) pada pertengahan tahun depan. Program ini diluncurkan untuk mengantisipasi lonjakan angka kemiskinan akibat dampak krisis ekonomi global yang diprediksi semakin berat tahun depan. Dengan program ini diharapkan angka kemiskinan 2009 tidak melewati target pengurangan kemiskinan  sebesar 12-13%.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan saat ini pemerintah memang telah menyusun berbagai program untuk menanggulangi dampak krisis, seperti program padat karya untuk mengurangi pengangguran akibat PHK. Selain itu pemerintah juga bakal menggulirkan program food scheme."Program food scheme dilakukan pemerintah dengan cara memberikan makanan langsung kepada masyarakat miskin. Pendanaannya masih kita pikirkan, karena pada tahun depan kita juga harus efektifkan program-program JPS (Jaring Pengaman Sosial) lainnya," katanya, Rabu (10/12). Dalam program itu, pemerintah kemungkinan akan menambah jumlah beras untuk masyarakat miskin (miskin) dan memberikan beberapa jenis makanan pokok lain seperti tepung, terigu, gula pasir, dan minyak goreng. Untuk pendanaannya, pemerintah bisa menambah alokasi subsidi di APBN atau menggunakan dana-dana pinjaman luar negeri.Ia memperkirakan, pelaksanaan program ini kemungkinan baru pada pertengahan tahun 2009 mendatang. Selain menunggu hasil penghitungan data kemiskinan periode Maret 2009, pemberiaannya menunggu selesainya pendistribusian dana bantuan langsung tunai (BLT). Pemerintah akan berpegangan pada jumlah rumah tangga miskin (RTM) 18,5 juta seperti hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) terkait RTM penerima BLT September lalu.Pemerintah memperkirakan, puncak krisis kemungkinan terjadi pada Maret 2009, sehingga potensi kemiskinan akan bertambah. Puncak krisis perekonomian global berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) akan ditambah dengan selesainya pembagian BLT. "Kalau Januari-Maret saya kira masih belum ada lonjakan karena masih kita bagikan dana BLT yang berdampak pada penjagaan daya beli masyarakat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: