Pemerintah Sudah Bayar Bunga Utang Rp 240 Triliun, Naik 11,1%



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan pembayaran bunga utang sebesar Rp 239,96 triliun hingga semester I-2024.

Realisasi pembayaran bunga utang ini setara 48,3% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.

"Realisasi belanja bunga hingga akhir semester I-2024 sebesar Rp 239,96 triliun atau 48,3% dari pagu APBN 2024," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).


Dalam Laporan Realisasi Semester I yang diterbitkan Kemenkeu, realisasi pembayaran bunga utang ini terdiri atas realisasi pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp 218 triliun atau 47,7% dari pagu APBN 2024 dan realisasi pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp 21,96 triliun atau 54,3% dari pagu APBN tahun 2024.

Baca Juga: Belanja PUPR, Kementerian Pertahanan, Hingga Kepolisian Naik Tajam di Tahun Ini

Secara umum realisasi pembayaran bunga utang pada Semester I-2024 mengalami peningkatan sebesar 11,1% jika dibandingkan realisasinya pada semester I-2023.

Kenaikan ini sebagian besar terjadi pada realisasi pembayaran bunga utang luar negeri di mana mengalami peningkatan sebesar 78,7% yoy. Peningkatan biaya bunga utang luar negeri meningkat seiring dengan tren kenaikan acuan suku bunga yang terjadi secara global dan diikuti pergerakan pasar keuangan domestik.

Selain itu, terjadi peningkatan stok utang luar negeri yang menyebabkan peningkatan pembayaran bunga pinjaman. Kenaikan beban bunga atas pinjaman dipengaruhi pula oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak awal tahun.

Di sisi lain, pembayaran bunga utang dalam negeri juga mengalami kenaikan sebesar 7%. Pembayaran bunga utang dalam negeri dipengaruhi oleh volatilitas tingkat imbal hasil SBN yang masih berada pada level yang tinggi sebagai dampak dari peningkatan cost of fund yang didorong oleh tren peningkatan suku bunga baik secara global maupun domestik.

"Ketidakpastian yang tinggi akibat konflik geopolitik yang belum mereda turut mempengaruhi capital flow di pasar keuangan domestik, dimana selama tahun 2024 terjadi outlflow di pasar SBN yang turut mendorong kenaikan cost of fund," tulis Kemenkeu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari