JAKARTA. Pemerintah terus mencari cara untuk menurunkan tingkat defisit pembiayaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Baru berjalan 2,5 tahun, program JKN dinilai wajar masih membutuhkan banyak suntikan dana agar tetap berjalan. Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan, di masa transisi ini, wajar bila klaim jaminan kesehatan masih tinggi. "Program JKN baru dimulai tahun 2014," kata Nila, Senin (26/9). Saat ini klaim peserta JKN masih besar di tingkat Rumah Sakit (RS), sehingga wajar bila besaran biaya sangat besar. Meski tidak merinci, jumlah pelayanan JKN di tingkat Rumah Sakit prosentasenya mencapai 80%.
Pemerintah susun strategi menutup defisit JKN
JAKARTA. Pemerintah terus mencari cara untuk menurunkan tingkat defisit pembiayaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Baru berjalan 2,5 tahun, program JKN dinilai wajar masih membutuhkan banyak suntikan dana agar tetap berjalan. Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan, di masa transisi ini, wajar bila klaim jaminan kesehatan masih tinggi. "Program JKN baru dimulai tahun 2014," kata Nila, Senin (26/9). Saat ini klaim peserta JKN masih besar di tingkat Rumah Sakit (RS), sehingga wajar bila besaran biaya sangat besar. Meski tidak merinci, jumlah pelayanan JKN di tingkat Rumah Sakit prosentasenya mencapai 80%.