Pemerintah Swiss memburu pembocor rahasia bank



Di tengah seruan perbankan global memberantas penggelapan pajak, perbankan Swiss tetap mempertahankan tradisi rahasia perbankan. Alih-alih memberantas miliarder pengemplang pajak, perbankan Swiss malahan bersikap keras terhadap pembocor rahasia perbankan.

Coba tengok nasib Pierre Condamin Gerbier. Mantan bankir Reyl & Cie ini menjadi target Kejaksaan Swiss. Gerbier tengah menghadapi tuntutan kejaksaan dengan tuduhan melanggar aturan kerahasiaan perbankan.

Pemicunya, Gerbier membocorkan sejumlah aliran transaksi dan rekening bank kepada Pemerintah Prancis. Tahun lalu, Gerbier membeberkan 15 aliran rekening pesohor Prancis yang terindikasi mengemplang pajak.


Pembeberan data ini berujung pada pengunduran diri Jérôme Cahuzac, Menteri Anggaran Negara Prancis, yang menjadi salah satu deposan kakap di Bank Reyl & Cie. Tuntutan hukum terhadap Gerbier dipastikan berlangsung alot dan berlarut-larut.

Sebelumnya, Pemerintah Swiss terus memburu Rudolf Elmer. Dia adalah mantan bankir Julius Bär, salah bank wealth management terbesar di dunia. Elmer dimusuhi Pemerintah Swiss karena membocorkan sejumlah rekening yang terindikasi melakukan money laundry pada tahun 2011.

Kasus Elmer mencuat karena informasi deposan dipublikasikan lewat tangan Julian Assange, pendiri Wikileaks. Sejak saat itu, Kejaksaan Swiss mengadang Elmer dengan lebih dari 40 jenis tuntutan.

Hingga kini, kasus hukum Elmer masih terus berjalan di Swiss. Meski belum ada keputusan hukum mengikat, pemerintah Swiss telah menahan Elmer selama dua kali. Penahanan pertama dilakukan selama lebih dari 187 hari.

Selanjutnya, Elmer ditahan selama sebulan. Swiss menahan Elmer dengan dalih pemeriksaan intensif. Selama penahanan, istri dan anak Elmer mendapatkan tekanan. Elmer bersikeras dirinya tidak melanggar aturan main perbankan Swiss.

Alasan Elmer, informasi yang dibeberkan merupakan deposan yang menyimpan duit di unit usaha Julius Bär di Cayman Islands. Elmer adalah Direktur Operasional unit bisnis Julius Bar yang berlokasi di Cayman Islands.

"Secara legal, unit bisnis di Cayman tidak tunduk pada hukum Swiss. Jika saya ditetapkan bersalah, saya akan meminta bantuan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa," kata Elmer seperti dikutip The Economist.

Berbagai tuntutan hukum terhadap whistleblower ini menguatkan predikat Swiss sebagai negara tax haven. Upaya Amerika Serikat (AS) mengumpulkan pajak dari perbankan Swiss penuh rintangan. Hingga saat ini, regulator perbankan Swiss tetap menjunjung tinggi prinsip kerahasiaan bank.

Otoritas AS hanya bisa memeriksa deposan jika mendapat izin Pengadilan Swiss. Demi menghindari tuntutan hukum, sumber The Wall Street Journal berbisik, sejumlah bank Swiss menawarkan insentif kepada deposan AS untuk berinisiatif mendeklarasikan simpanan kepada Departemen Pajak AS (IRS).

"Ada bank yang menawarkan insentif US$ 5.000 untuk menghindari tuntutan hukum AS," ujar sumber itu. Mei lalu, AS menuntut Credit Suisse membayar US$ 2,6 miliar karena membantu menggelapkan pajak miliarder AS. 

Editor: Dessy Rosalina