JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah yakni Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) soal rencana tidak menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, kepastian ESDM ini membuat bank sentral akan lebih confident bahwa tekanan inflasi akan sesuai dengan sasarannya. Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimis inflasi sampai akhir tahun 2011 inflasi akan ada di level 5% plus minus 1%. "Menekan inflasi sesuai dengan levelnya perlu ada koreksi dari kenaikan harga pangan dari dalam negeri," kata Perry, Jumat (11/5). Perry melanjutkan, inflasi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko kenaikan BBM atau Tarif Dasar Listrik (TDL). Selain itu, yang menjadi pokok penting dari pengendalian inflasi adalah faktor kenaikan harga komoditas internasional yang dapat dimitigasi dengan apresiasi rupiah. "Kenaikan core inflation masih sesuai dengan perkiraan. Kita semakin meyakini volatile food dan administered price terkendali, akhirnya inflasi akan di dalam target," tambahnya. Menurutnya, ekspektasi inflasi juga masih cukup tinggi meskipun ada kecenderungan menurun, sehingga dari assessment terakhir memang masih ada kecenderungan kenaikan core inflasi tapi tidak setinggi seperti yang diperkirakan pada periode sebelumnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah tahan kenaikan BBM, BI yakin inflasi sesuai target
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah yakni Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) soal rencana tidak menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, kepastian ESDM ini membuat bank sentral akan lebih confident bahwa tekanan inflasi akan sesuai dengan sasarannya. Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, optimis inflasi sampai akhir tahun 2011 inflasi akan ada di level 5% plus minus 1%. "Menekan inflasi sesuai dengan levelnya perlu ada koreksi dari kenaikan harga pangan dari dalam negeri," kata Perry, Jumat (11/5). Perry melanjutkan, inflasi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko kenaikan BBM atau Tarif Dasar Listrik (TDL). Selain itu, yang menjadi pokok penting dari pengendalian inflasi adalah faktor kenaikan harga komoditas internasional yang dapat dimitigasi dengan apresiasi rupiah. "Kenaikan core inflation masih sesuai dengan perkiraan. Kita semakin meyakini volatile food dan administered price terkendali, akhirnya inflasi akan di dalam target," tambahnya. Menurutnya, ekspektasi inflasi juga masih cukup tinggi meskipun ada kecenderungan menurun, sehingga dari assessment terakhir memang masih ada kecenderungan kenaikan core inflasi tapi tidak setinggi seperti yang diperkirakan pada periode sebelumnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News