JAKARTA. Investor asing semakin menduduki porsi utang pemerintah. Meski demikian, pemerintah mengaku tidak khawatir dengan hal tersebut. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Utang (DJPU), posisi asing dalam Surat Berharga Negara dari awal tahun hingga 18 Maret 2014 sebesar Rp 26 triliun. Dengan demikian, secara kumulatif jumlah utang asing sudah mencapai Rp 354,65 triliun. Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, masuknya asing dalam utang pemerintah merupakan sesuatu hal yang positif. Masuknya asing seiring dengan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia mulai dari inflasi dan current account deficit atawa defisit transaksi berjalan yang menurun. "Yang perlu kita waspada adalah kalau mereka lari," ujar Robert, Rabu (19/3). Namun, Robert mengaku pemerintah tidak khawatir apabila asing lari. Pasalnya pemerintah sudah mempunyai sistem sebagai persiapan. Sistemnya bernama Bond Stabilization Framework (BSF).BBSF adalah kerangka kerja pendek dan menengah untuk mengantisipasi dampak krisis pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Langkah jangka pendek berupa pembelian SBN di pasar sekunder dan jangka menengah berupa pembentukan bond stabilization fund. BSF dilakukan pemerintah melalui tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemerintah tak khawatir asing banjiri SBN
JAKARTA. Investor asing semakin menduduki porsi utang pemerintah. Meski demikian, pemerintah mengaku tidak khawatir dengan hal tersebut. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Utang (DJPU), posisi asing dalam Surat Berharga Negara dari awal tahun hingga 18 Maret 2014 sebesar Rp 26 triliun. Dengan demikian, secara kumulatif jumlah utang asing sudah mencapai Rp 354,65 triliun. Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, masuknya asing dalam utang pemerintah merupakan sesuatu hal yang positif. Masuknya asing seiring dengan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia mulai dari inflasi dan current account deficit atawa defisit transaksi berjalan yang menurun. "Yang perlu kita waspada adalah kalau mereka lari," ujar Robert, Rabu (19/3). Namun, Robert mengaku pemerintah tidak khawatir apabila asing lari. Pasalnya pemerintah sudah mempunyai sistem sebagai persiapan. Sistemnya bernama Bond Stabilization Framework (BSF).BBSF adalah kerangka kerja pendek dan menengah untuk mengantisipasi dampak krisis pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Langkah jangka pendek berupa pembelian SBN di pasar sekunder dan jangka menengah berupa pembentukan bond stabilization fund. BSF dilakukan pemerintah melalui tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).