KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menyoroti memburuknya neraca keuangan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infrastruktur. Sebab, utang dari perusahaan BUMN itu membengkak lantaran pemerintah jor-joran membangun infrastruktur. Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak mempermasalahkan hal ini. Menurut Darmin, melemahnya neraca keuangan tersebut merupakan indikator produktivitas BUMN tersebut karena banyaknya proyek yang dikerjakan. "Tentu dalam prosesnya ada saja BUMN yang kesulitan, (cash) mismatch, dan macam-macam, tetapi itu bukan problem karena tidak ada kerjaan maka tidak ada duit. Kalau muncul persoalan seperti itu, namanya problem of growth," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (23/3).
Pemerintah tak khawatir neraca BUMN konstruksi disorot S&P
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menyoroti memburuknya neraca keuangan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infrastruktur. Sebab, utang dari perusahaan BUMN itu membengkak lantaran pemerintah jor-joran membangun infrastruktur. Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak mempermasalahkan hal ini. Menurut Darmin, melemahnya neraca keuangan tersebut merupakan indikator produktivitas BUMN tersebut karena banyaknya proyek yang dikerjakan. "Tentu dalam prosesnya ada saja BUMN yang kesulitan, (cash) mismatch, dan macam-macam, tetapi itu bukan problem karena tidak ada kerjaan maka tidak ada duit. Kalau muncul persoalan seperti itu, namanya problem of growth," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (23/3).