JAKARTA. Kenaikan harga lada hitam di pasar spot Lampung sepanjang tahun ini mencapai 14,6% dari. Kenaikan harga lada hitam tersebut rupanya juga dialami Vietnam. Seperti yang dialansir dari media asal Vietnam, Tien Phong, harga lada hitam di sana melonjak hampir 100% dari 39.000 dong menjadi 60.000 dong per kg. Sekjen Asosiasi Lada hitam di distrik Chu Se (Chu Se Pepper Association) Hoang Phuoc Binh bilang, peningkataan harga yang fantastis itu disebabkan karena derasnya permintaan dari China sementara suplai di dalam negeri menyusut akibat faktor cuaca. “Produksi lada hitam di Chu Se sendiri turun 30%-35% menjadi hanya 12.000 ton,” ujarnya.Nampaknya, kenaikan harga itu memang disebabkan adanya kecenderungan penurunan produksi lada di dunia. Seperti yang tertera pada laporan International Pepper Community (IPC) dan Agricultural Market Intelligence Centre (AMIC) beberapa pekan lalu, rata-rata produksi lada dunia tahun ini diperkirakan akan menyusut sekitar 15%-20% akibat efek El Nino.Negara-negara produsen yang diprediksi akan mengalami penurunan produksi antara lain Indonesia dan Brazil yang diperkirakan turun 30%-40%, serta India dan Vietnam sekitar 20%-25%.Namun Direktur Pemasaran Domestik Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Gardjita Budi tidak mengkhawatirkan prediksi tersebut. “Produksi aman, dan semoga saja momentum penurunan produksi di negara produsen lain bisa menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan pendapatan” terangnya.Dari data statistik yang dibuat Kementerian Pertanian pada Desember 2009, produksi lada tahun ini diproyeksikan mencapai 87.551, naik tipis dari tahun lalu itu sekitar 84.506Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pemerintah Tak Khawatirkan Prediksi Penurunan Produksi Lada Hitam
JAKARTA. Kenaikan harga lada hitam di pasar spot Lampung sepanjang tahun ini mencapai 14,6% dari. Kenaikan harga lada hitam tersebut rupanya juga dialami Vietnam. Seperti yang dialansir dari media asal Vietnam, Tien Phong, harga lada hitam di sana melonjak hampir 100% dari 39.000 dong menjadi 60.000 dong per kg. Sekjen Asosiasi Lada hitam di distrik Chu Se (Chu Se Pepper Association) Hoang Phuoc Binh bilang, peningkataan harga yang fantastis itu disebabkan karena derasnya permintaan dari China sementara suplai di dalam negeri menyusut akibat faktor cuaca. “Produksi lada hitam di Chu Se sendiri turun 30%-35% menjadi hanya 12.000 ton,” ujarnya.Nampaknya, kenaikan harga itu memang disebabkan adanya kecenderungan penurunan produksi lada di dunia. Seperti yang tertera pada laporan International Pepper Community (IPC) dan Agricultural Market Intelligence Centre (AMIC) beberapa pekan lalu, rata-rata produksi lada dunia tahun ini diperkirakan akan menyusut sekitar 15%-20% akibat efek El Nino.Negara-negara produsen yang diprediksi akan mengalami penurunan produksi antara lain Indonesia dan Brazil yang diperkirakan turun 30%-40%, serta India dan Vietnam sekitar 20%-25%.Namun Direktur Pemasaran Domestik Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Gardjita Budi tidak mengkhawatirkan prediksi tersebut. “Produksi aman, dan semoga saja momentum penurunan produksi di negara produsen lain bisa menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan pendapatan” terangnya.Dari data statistik yang dibuat Kementerian Pertanian pada Desember 2009, produksi lada tahun ini diproyeksikan mencapai 87.551, naik tipis dari tahun lalu itu sekitar 84.506Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News