JAKARTA. PT Freeport Indonesia sudah sepakat ingin mengubah kontrak karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun langsung mengatur skema penjualan divestasi saham perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut yang akan didahulukan pada pemerintah. Namun, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengatakan pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membeli saham perusahaan tambang tersebut. Menurutnya, lebih baik dana pemerintah digunakan untuk kepentingan rakyat ketimbang membeli saham Freeport. "Ya boleh saja, tapi pemerintah kita tidak punya duit. Lebih baik dana pensiun itu untuk infrastruktur, beri pekerjaan kepada rakyat kita, buat jembatan, jalanan," ujar Sofjan usai acara diskusi di Graha CIMB Niaga Jakarta, Selasa (24/1).
Pemerintah tak punya uang beli saham Freeport
JAKARTA. PT Freeport Indonesia sudah sepakat ingin mengubah kontrak karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun langsung mengatur skema penjualan divestasi saham perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut yang akan didahulukan pada pemerintah. Namun, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi mengatakan pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membeli saham perusahaan tambang tersebut. Menurutnya, lebih baik dana pemerintah digunakan untuk kepentingan rakyat ketimbang membeli saham Freeport. "Ya boleh saja, tapi pemerintah kita tidak punya duit. Lebih baik dana pensiun itu untuk infrastruktur, beri pekerjaan kepada rakyat kita, buat jembatan, jalanan," ujar Sofjan usai acara diskusi di Graha CIMB Niaga Jakarta, Selasa (24/1).